Dedy Tribun . Diberdayakan oleh Blogger.

Selasa, 24 Juni 2014

Pilpres di Media Sosial Serasa Republik Indonesia SARA

0 komentar


Status saya di @twitter dan di facebook hanya beberapa orang saja yang suka. Malkum saya bukan orang terkenal, walau pertemanan hanya diatas 2.000 an di Facebook. Biar tidak banyak, namun saya berteman dengan segala profesi dan umur.

Isinya "Penilaian sye, mayoritas kader Partai Agamais serasa menabuh perang SARA di Pilpres. Mbok ya menentramkan. Jgn Paksa Argumen Pribadi dibaca org"

Menentramkan. Itulah harapan saya jelang 2 minggu lagi pilpres 9 Juli 2014. Menentramkan ini bukan saya suarakan ke  orang pe orang, melainkan sedikit komen pemikiran, dan lebih pada harapan yang ditujukkan kepada masyarakat di Republik media sosial. 

Kenapa pikiran saya seperti itu. Karena dengan hanya 2 pasangan Capres, perang komentar di media sosial tidak lagi pakai data dan logika pikiran, melainkan meng Cap beda pilihan Capresnya, maka itu adalah Lawan. 

Saya perhatikan beda pilihan sudah seperti perang, dan harus dikalahkan.Perang di media sosial entah di facebook, twiiter, blog pribadi, farum diskusi dan lainnya, terasa garang. Dan celakanya, jika ada yang terdesak ujung-ujungnya komentar mengandung SARA. 

Padahal, yang dishare atau di bagi ke twitter atau forum facebook  sebuah link berita on-line harian nasional dan daerah. Tentu kaedah dan tata penulisan memenuhi unsur jurnalistik. Kaedahnya, ada narasumber jelas, serta klarifikasi langsung ke nama orang yang diberitakan.

Walau Isi linknya mungkin berita  kritikan masing-masing tim capres, tapi tambahan beberapa kata dari share pribadi pemilik akun, lebih terlihat emosional menanggapinya.

‎Komen Kader Parpol

Penilaian saya, saat ini komentar-komentar tokoh-tokoh partai politik, baik partai nasional maupun islam, terlihat pakai data dan tetap menonjolkan ke kritisan.

Namun, akan bernada sedikit SARA ketika sampai ke Anda-anda yang berbeda pilihan Capres. Kadang saya tersenyum saja, ketika ada kader partai politik mengomentari suatu link dengan nada SARA. Setelah dilihat profilnya, teman medsos ini orang yang mengerti dalam soal agama. Dan paham fitnah dilarang Agama.

Sayapun berpikir, apa bedanya Kampanye Hitam dengan Fitnah. Jika ternyata Fitnah itukan dosa, kalau kita yang termakan isu lalu ikut menyebarkan, apa tidak ikut berdosa.

‎Celakanya, perang komentar berbau SARA terus dihembuskan oleh teman-teman facebook dan twitter yang merupakan kader parpol berbasis agama. 

Bahkan, ada link pendapat anonim di post di laman medsos sendiri. Dan sebagai temannya, saya ikut membuka link, dan membacanya. Walau hasil data kurang tepat, dan tanpa nara sumber. 

Intinya, komentar kritis dulu, mengenai kebenaran data nomor sekian.

Saya tau sang kader loyal ke partainya. Namun, demi membanggakan  capresnya itu unggulan, kok dalam status setiap waktu, menjelaskan capres sang lawan selalu buruk di matanya.

Ternyata, saya lihat di kader parpol agamais lainnya yang beda partai, hampir sama. Semua melontarkan pandangan negatif ke sosok capres yang bukan garis dukungan partainya.

Dan, kembali Saya lihat di status Medsos dari teman  parpol non agamais. Komentar ke sosok capres lawan selalu salah, dan  men share berita unsur negatif seorang capres. Walau menghasutnya dengak kreasi gambar-gambar mengkritik.

‎Mari Menentramkan 

Stop dulu, pandangan saya mengenai teman-teman medsos di Facebook dan Twitter dari Kader Partai Politik. Padangan saya, wajar mereka membela mati-matian Capresnya,  ‎karena hirarki Partai.

Kini saya mau lihat. Status Medsos teman-teman diluar partai politik. Hasilnya, status di Media Sosial masing-masing cukup memprihatinkan juga. 

Demi menyakini pilihan capresnya, ragam link berita baik itu komentar blog, portal pribadi, informasi sepihak,  di share di laman sendiri, lengkap dengan komentar yang kurang elok.

Padahal latar belakang mereka rata-rata pendidikan tinggi. Namun untuk mencoba mempengaruhi orang lain. Rela berkomentar mengandung SARA, tanpa peduli status pekerjaan dia saat ini.

Dalam pandangan saya yang tidak "secerdas" Anda, ada baiknya, berilah komentar itu sesuai dengan latar profesi saat ini.

Jika seorang akademisi, kometarlah yang kritis, tapi berilah argumen yang sesuai analisis akademis yang dimiliki. Jika seorang pengajar berilah kometar pribadi yang mendidik dan santun. 

Pasalnya, ketika seorang pendidik ikut-ikutan mengasut.. satu saat muridnya melihat kometar itu, akan bertentangan dengan pribadi di depan kelas. Tentu bikin bingung sang murid.

Bagaimana kometar teman yang berprofesi sebagai aparatur pemerintah dan birokrat hukum. Ada juga bernada memihak walau tidak terang-terangan. Ada juga bersikap kritis seakan mereka tidak peduli adalah akan menjadi anak buah sang Presiden baru.

Silahkan mengomentari sebuah link berita. Tapi, komentarlah dengan kritis lengkap dengan data dan kekritisan ilmu yang dimiliki.

Memang, bahasa dan komentar yang keras dan tajam, lebih menarik perhatian para pembaca. Tapi, kometar sifatnya menghasut dan tidak sesuai kecerdasan ilmu yang Anda dimiliki, bisa menjadi polemik dikemudian hari. Jadi baiknya dari sekarang dikurangi.

‎Harapan Saja

Komentar-komentar kritis dan kadang bernada negatif, sudah menjelaskan siapa pilihan Anda. Sekali atau dua kali menyatakan sikap dan memberikan kritik di medsosnya, dirasa cukup. Tapi, berulang kali dan kadang-kadang men share link fiktif dan  kadang menyenggol SARA, nanti suatu waktu akan menyerang balik ke diri sendiri nantinya.

Sebagai teman perkawanan di Facebook atau Twitter pribadi, kadang komentar menghasut dan bukan kritis, membuat saya Terpaksa ikut Membacanya. 

Memang tidak salah ya, tapi jika memang pilihan Anda kuat dengan sang Capres itu, orang atau teman di Mensos akan menghormati.

Kalau mau komentar, usulan saya bisa mengungkapkan keinginan dan harapan Anda jika Capres pilihan Anda terpilih, apa yang Anda butuhkan untuk 5 tahun kedepan. 

Komentar dan masukan ke Capres pilihan, siapa tau ditanggapi sang Capres. Itu mungkin lebih bijak dan menentram kan. OK itu saran secara umum. Diterima syukur.

Kedepan, negara ini akan banyak keragaman masuk ke Indonesia.  Kita akan hidup dengan banyak suku dan negara di beberapa tahun ke depan. ‎Bisa saja, 2-3 tahun ke depan, tetangga kita orang bule atau orang arab, thionghoa. 

Jika itu terjadi dan pola pikir kita masih berbau SARA, apakah Anda akan mengusir mereka. Jika iya.. maka negara Indonesia harus tidak setuju dengan Pasar Bebas Asia. ‎ Atau kalau bisa menerima juga , Anda harus membuat negara sendiri. (dedy suwadha/ 25 Juni 2014/ Piala Dunia Italia vs Uruguay)
Continue reading ...

Selasa, 20 Mei 2014

Pilpres 2014, Kesukseskan Prabowo dan Jokowi "Kalahkan" Partai Ustad‎

1 komentar

Udah Lama Ngak Mikir dan Menulis, Eh Dah Ada Dua Capres. Pemilihan Presiden 9 Juli 2014 mendatang sudah jelas perrtarung Jokowi-JK dan Prabowo- Hatta. Sedangkan Partai Pak SBY kelihatannya sebagai wasitnya.

Dua pasangan ini hasil positif yang berjanji akan memajukan Indonesia. Prabowo latar militer dan memiliki taktik dan strategi kuat untuk mengalahkan lawannya. Langkah awal Prabowo dengan "mengalahkan" para parpol islam untuk merapat dan mendukungnya. Itu terbukti.

Padahal, jika parpol islam bersatu, bisa saja membuat dan menghadirkan Capres nya sendiri. Saya nilai, Parpol Islam Munafik.. Bicara menentang Neoliberalisme, anti Amerika, dan segalanya, eh pas ada kesempatan maju bersama, malah hilangkan kesempatan..

Partai Berbasis Islam itu, PAN dengan Basis Muhamadyah‎, PKB dan PPP berbasis NU, PKS, PPP berbasis Islam gabungan. Berapa total suara dan kursi, maaf sye lupa hitungannya, tapi sudah memenuhi syarat mengajukan Capres sendiri.

Sekali lagi, partai Islam jadi penonton ditengah keramaian dukungan. Sayapun menduga, mungkin Partai berbasis Agama ini kurang modal, atau memang para elit Partai ingin hidup enak menjaga keutuhan para kolega dan keluarga.

Ya, kalau berpikiran seperti Ustad, ya setinggi apapun ilmu dan kemampuan, akan kembali ke sifat Ustadnya. Modusnya. Hidup bersahaja, dari bantuan Umat dan Sumbangan Mesjid.

Kayaknya, inilah yang terjadi dengan Para Petinggi Partai Islam. Ok, mari kita tinggalkan Partai Islam ini sebentar. Karena Nasi Dah Jadi Basi..

Faktanya, sekaya apapun negera di Arab sana, hancur juga dan takut dengan Amerika serta sekutunya.

Kembali ke Jendral Bintang 3 Prabowo. Sosok mumpuni tegas dan memang ideal menjadi pemimpin negeri ini. Tapi itu, sebelum Ada Sosok Jokowi.

Sosok Prabowo mampu menjawab kegalauan masyarakat yang menilai presiden SBY plin-plas dalam menentukan sikap politiknya, terutama masalah Malaysia dan Singapura.

Org berharap, jika Prabowo presiden, tu Malaysia kalau masih menklaim daerah perbatasan Indonesia, diserbu saja. Pertanyaannya, apakah berani Prabowo jika Terpilih Jadi presiden ajak perang Malaysia untuk menyelesaikan sengketa perbatasan. Kalau pendapat saya, Mikirrrr Kali.

Jadi ketegasan seperti apa yang akan dibuat Pak Prabowo, jika isu itu muncul lagi. Menarik kita tunggu jika ada.. dan Jika memang Prabowo jadi Presiden Terpilih.

Visi misi Prabowo adalah ekonomi pertanian dan kelautan. Pertanyaannya, investor dari negara mana yang mau bergabung, jika Thailand, Vietnam dan Malaysia, pertanian mereka maju dengan dana Amerika dan sekutunya. 

Kalau dari Amerika lagi, jelas tidak akan mau investasi di Indonesia, kalau investasi lagi, trus produksi dan dijual ke mana. Masak dijual ke Malaysia, Thailand dan Vietnam juga.. Ngak Lucu.. 

Hasilnya, mungkin pertanian dan perikanan kita dibuat dan dijual lagi ke masyarakat sendiri. Kalau itu boleh lah, syaratnya harga harus murah dong dari produk import.

Ini baru segi ekonomi pertanian dan perikanan. Sektor lain. Ya panjang lah kalau mau dikritisi.

Cuma satu yang menjadi pertanyaan saya, komitmen Prabowo tentang Kebebasan Pers dan Kebebasan Kampus belum terlihat pendapatnya seperti apa. Semoga ada yang bisa menjawabnya.

‎Ok, mari kita lihat sosok Capres Jokowi.
Saya sempat berpikir, hasil hitungan cepat Pemilu Legislatif adalah kemenangan partai berbasis agama. Ditengah isu SARA yang menyerang Jokowi, dihari-hari terakhir Pileg, ampuh mengubah pilihan masyarakat di luar Pulau Jawa.

Ya, sosok Jokowi yang banyak dieksposes seputar blusukannya, memberi nilai positif bagi rakyat kecil. Tapi, sayangnya ekspose kepribadian dan bagaimana dia beribadah sehari-hari kurang tereksposes ke media. Dan, itu menjadi bahan bagi lawan politik Jokowi, dan memang dimanfaatkan sekali dengan menyerang melalui media sosial dan pesan berantai. 

Apapun itu, Udah berlalu. Tinggal momentum 1 bulan ini, tim sukses Jokowi - JK membisikkan ke media, ekspose dong momen Solat berjemaah keluarga besar Jokowi..‎ Bisa jadi pemilih fanatik agama akan memberi pikiran baru.

Jokowi berpasangan dengan Jusuf Kala sepertinya pilihan untuk keterwakilan orang Timur dan Masyarakat perantau Minang.

Masi ingat, Istri Jusuf Kalla adalah Bundo Kanduang orang Minang.

Pemilih Minang mendengar nama urang Awak, akan senang hati akan memilih. Sedangkan, sosok pengusaha Dari Indonesia Timur telah merajai dan melekat mendengar sosok Jusuf Kalla.

Tinggal peran NU dengan PKBnya serta Wiranto dengan dukungan Jenderal Militer akan memperkokoh pasangan presiden Blusukan ini.

Saya membaca sejumlah Visi misi pasangan muda-tua ini. Cukup menarik, karena ditonjolkan masalah pendidikan budi perketi dan menghilangkan sistem pendidikan sekolah yang ribet saat ini.

Pertanyaannya, Jokowi sanggup tidak menyelesaikan dan meluruskan pemikiran para Guru di Indonesia ini. Guru saat ini, sya lihat mengutamakan gaji kompetensi ketimbang hasil dan keramahan siswa kepada lingkungan sekitar.

Kelemahan pasangan ini, mungkin soal pengaruh militernya. Harus dipahami, Indonesia terbentuk dengan simbahan darah manusia, bukan diberi oleh Jepang atau Belanda.

Banyak keluarga berkorban untuk Kemerdekaan. Artinya, banyak juga Org di Indonesia berjasa, dan berlatar kehidupan militer. 

Salah mengambil sikap, akan menimbulkan konflik panjang. Jika Jokowi terpilih, tentu ungkapan Ngak Mikir, Pusing, Ora Opo-opo harus dipinggirkan.  
Cukup sekian dulu pemikiran hari ini, setelah dua bulan tidak menuangkan pikiran. 

Oh ya, satu harapan, siapapun Presiden Terpilih saya Harap, Lebaran Idulfitrinya Serentak seperti zaman Orde Baru. Biar Kami masyarakat ini Libur Lebaran tidak terganggu (dedy suwadha /20 Mei 2014)
Continue reading ...

Rabu, 26 Maret 2014

Penyeludup HP dan Elektronik ke Pinang dan Bintan Manfaatkan Jasa Penitipan Barang‎

0 komentar

BINTAN, BNEWS- Hendphone dan barang elektrok ilegal beredar di Bintan dan Tanjungpinang. Umumnya barang-barang ilegal itu dipasarkan tanpa lebel bahasa Indonesia dan SNI. Selain itu barang elektronik ilegal juga tidak memiliki kartu garansi.

Iwan, Penyidik Pegawai Negeri Sipil yang bertugas di Dinas Perdagangan Bintan membenarkan adanya peredaran barang ilegal tersebut. Dia juga sudah mengndus adanya praktik penyeludupan yang dilakukan oleh pengusaha nakal dan kroni-kroninya. 

"Memang barang impor itu wajib memiliki lebel bahasa indonesia dan SNI. Sesuai dengan peraturan menteri perdagangan No 67 2013. Selain itu barang elektronik juga wajib memiliki petunjuk manual dan kartu garansi sesuai dengan Peraturan Mentri Perdagangan No 19 tahun 2009," jelasnya, Minggu (23/3).

Bahkan menurutnya, saat ini tim penyelidik dan penyidik dari Direktorat Pengawasan Kementrian Perdagangan sedang melakukan inventarisir tingkat perembesan barang impor ilegal. 

Dari data yang dihimpun oleh tim penyelidik dan penyidik dari Direktorat Pengawasan Kementrian Perdagangan RI kebanyakan barang yang diseludupkan itu berupa henpon. Barang-barang tersebut diseludupkan ke Bintan menggunakan jasa penitiapan barang ternama. Sebagian juga diseludupkan ke Jakarta hingga ke Indonesia bagian timur via Bintan.

"Kita sudan mengindentifikasi jasa pengriman yang terlibat. Jadi berhati-hatilah para penyeludup dan kroni-kroninya," jelasnya seraya menambahkan selain barang elektronik, minuman beralkohol juga banyak diseludupkan.

Dia juga menegaskan bahwa pelaku penyeludupan dapat dijerat dengan undang-undang perlindungan konsumen dan perdagangan dengan ancaman lima tahun penjara dan denda dua milyar. Kemudian ancaman tambahan berupa penarikan barang dari peredaran, pemusnahan, pengentian kegiatan usaha dan pencabutan izin usaha. (iwn/copas berita bnews)
Continue reading ...

Rabu, 19 Maret 2014

Ketua PWI Margiono Jatuh Hati HPN 2015 di Kepri

0 komentar

JAKARTA, TRIBUN - Upaya pengurus Persatuan Wartawan Indonesia cabang Kepri untuk mewujudkan pelaksanaan Hari Pers Nasional di Provinsi Kepri Februari 2015 mendatang, mendapat dukungan penuh dari Gubernur Kepri HM Sani.‎ Dukungan itu terlihat dengan kesiapan Provinsi Kepri dalam silahturami dan presentase ke Kantor PWI Pusat di Jakarta.

Hadir langsung Margiono, Ketua PWI Pusat beserta pengurus, dewan pembina dan sejumlah tokoh pers nasional, mendengarkan pemaparan Gubernur Kepri dan pengurus PWI Kepri yang dipimpin langsung Ramon Damora selaku Ketua PWI Kepri, Senin (17/3) di Lantai 4 PWI Pusat Kebon Sirih Jakarta. 

‎" Lihat agenda acara yang dirancang, membuat kami jatuh hati. Apalagi pantun Burung Balam bertemu Nuri, sampai ketemu di Batam Provinsi Kepri. Walau jatuh hati, tapi kami tetap tunggu rapat bersama lagi, mengingat ada empat provinsi yang mengajukan tuan rumah tahun 2015 mendatang. Yaitu NTB, Ambon, Kalsel serta Kepri," papar Margiono didampingi Dewan Penasehat PWI Kepri Sabam Siagian. 

Ditambahkan Margiono, tim Kepri yang hadir dan dipimpin‎ langsung Gubernur Kepri, serta pengambil kebijakan, dinilai provinsi yang paling serius untuk menjadi tuan rumah Hari Pers Nasional tahun mendatang. Provinsi lain baru sebatas menyatakan siap secara umum, namun program dan agenda yang dibuat masih sebatas wacana.

" HPN mendatang bukan saja menghadirkan Presiden baru, juga hendaknya membuat hal yang berbeda dari sebelumnya. Kepri tempat lahirnya bahasa Indonesia, selayaknya kita dari media mengetahui itu. Dan, sepertinya menghadirkan Tugu Bahasa di Pulau Penyengat kami dukung, dan semoga presiden meresmikan langsung di Penyengat,"ujar Margiono lagi.

Sementara itu Gubernur Kepri yang didampingi Sekdaprov Kepri Robert Iwan L dan Kepala Bapeda Kepri Naharuddin akan memberikan pelayanan terbaik bagi tamu-tamu yang hadir jika pelaksanaan HPN di Kepri.

" Semoga masalah hotel dan transportasi selama acara bisa terlaksanakan dengan baik, dan terbaik bagi seluruh peserta. Kamipun, siap melaksanakan ragam kegiatan, baik kegiatan bersifat lokal, maupun kegiatan usulan dari pihak PWI Pusat. Dan mengenai biaya, kami akan sediakan secukupnya,"papar Sani.

Ramon Damora, Ketua PWI Kepri menyatakan kesiapan sebagai tuan rumah 3000 persen.

‎"  3000 persen kami siap menjadi tuan rumah HPN di Kepri," papar Ramon sembari memaparkan ragam acara yang ditawarkan di HPN nanti. 

Banyak usulan acara dibahas, mulai sejarah PWI, sejarah bahasa, persiapan protokoler kepresidenan hingga rangkaian acara yang diusulkan tidak banyak, tapi gaungnya se-asean.(ded)
Continue reading ...

Harry Azhar Aziz Ingatkan Jasa Investasi Ada Logo

0 komentar


TANJUNGPINANG, TRIBUN - Masyarakat Indonesia kembali diingatkan agar berhati-hati dalam memilih investasi, agar tidak rugi dikemudian hari. Hal ini disampaikan Dr Harry Azhar Aziz  A‎nggota DPR RI  dari Partai Golkar, yang ikut membidani lahirnya Badan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) di Indonesia.

Menurut Harry, Otoritas Jasa Keuangan adalah badan yang bertanggung jawab dan dilindungi undang-undang untuk mengatur dan mengawasi seluruh lembaga jasa keuangan di Indonesia. Baik itu perbankan, asuransi, jual beli saham hingga jasa investasi. Dan, berkaitan jasa investasi ini, ada satu himbauan dan diminta masyarakat hati-hati memilih jasa investasi, apalagi jasa investasi belum terdaftar di OJK.

" Perlu saya ingatkan, masyarakat saat ini banyak tertatarik berinvestasi di jasa keuangan yang dikelola ustad Yusuf Mansyur. Satu poin yang saya ingatkan, bahwa jasa investasi itu belum ada izin dari OJK. Saya dapat data, jasa ini menghimpun hampir Rp 45 miliar, dan sekitar Rp 15 miliar diantaranya‎ dikelola dalam investasi. Dan berkaitan investasi inilah, patut hati-hati karena jika terjadi kegagalan investasi, maka nasabah akan rugi, dan pemerintah tidak akan bertanggung jawab. Oleh itu, saya juga menekankan agar usaha investasi Ustad Jusuf Mansyur segera diperiksa, karena memang baik di pusat maupun di daerah belum ada izin,"papar Harry Azhar Aziz, Jumat (14/3) di Tanjungpinang.

Dijelaskan Harry, jika nanti mendapatkan izin maka lembaga itu resmi memakai logo OJK. Dan, semua investasi nasabah akan dijamin negara. Sesuai aturan, investasi nasabah yang dijamin jika ada kerugian maksimal ‎ Rp 2 miliar.

" Saya juga mengetahui ada sejumlah iklan di media cetak tentang investasi bodong. Dan, investasi bodong ini, pidananya 15 tahun penjara," tambah Harry.

Selain menyikapi investasi, dan UU OJK, Harry juga sukes menjadi anggota DPR RI selama 2 periode, ‎dan melahirkan UU Lembaga Keuangan Syariah. Dan, hasilnya dari  5500 aset lembaga keuangan, nilai aset lembaga keuangan syariah mencapai 5 persen di Indonesia.

" Masih kalah dengan Malaysia yang telah mencapai 20 persen dari aset perbankan di Malaysia. Jika negara tetangga bisa besar, tentu negara kita juga bisa, karena masyarakat kita juga mayoritas muslim dan mengetahui hukum riba,"ujar Harry lagi.

‎Sedangkan, hal yang akan diwujudkan Harry jika pemilu 2014 ini kembali terpilih menjadi dewan mewakili Kepri, dirinya akan mengusulkan dana fasilitas keuangan berada di daerah-daerah, biar pemerintah daerah lebih mudah dalam proses pembangunan dalam mendapatkan dana dari pusat.

Terkait pemilu 2014, Harry berkeyakinan dapat dipercaya lagi oleh masyarakat Kepri. Upaya tungkus lumus alias blusukan ke seluruh kota dan kabupaten di Kepri telah dilakukan sejak beberapa lama di Kepri.

" Semua kunjungan dapat dilakukan berkat bantuan semua kader partai. Terimakasi atas dukungannya, semoga Golkar bisa meraih 30 persen suara di Kepri," kata Harry mengakhiri. (ded) ‎
Continue reading ...

Kamis, 06 Maret 2014

Sidak.. Tim KPK Tanya Dimana Tambang Acok ke Wartawan

0 komentar

Jauh-jauh rombongan KPK datang ke sejumlah lokasi tambang di Tanjungpinang dan Bintan, hanya pemerintah Kota Tanjungpinang yang terlihat mendampingi Gubernur Kepri HM Sani dan Wakil Ketua KPK Zulkaranen.

Sidak lokasi tambang bauksit ilegal di Kota Tanjungpinang dituju dua lokasi, pertama lokasi di ujung landasan Bandara RHF Tanjungpinang, tepatnya tidak jauh dari simpang utama memasuki bandara. Rombongan mendapat penjelasan dari Wakil Walikota Tanjungpinang, Syahrul didampingi Dinas Pertambangan Zulhidayat.

Menurut Zulhidayat menjelaskan lokasi ini ditinggal penambang ilegal. Mereka tidak memiliki izin kuasa tambang, tetapi menambang dengan alasan sub kontraktor.‎

" Satu diantara lokasi tambang ilegal di Tanjungpinang, inilah lokasinya. Pengusahanya orang parpol juga," ujar seorang PNS yang mendampingi rombongan, Kamis (6/3).


Kunjungan Tim KPK ditengah matahari diatas kepala ini, tidak mengurangi ‎semangat Gubernur Kepri dan walikota.  Pertanyaan Wakil Ketua KPK Zulkaranen saling bergantian dijawab.

" Rencananya lahan ini untuk perumahan dan peruntukan lainnya,"papar Sani ke Zulkarnaen.

Kurang dari 30 menit mendapat penjelasan dari pihak Pemko Tanjungpinang‎, rombongan menuju lokasi Desa Batu Sembilan perbatasan kota Tanjungpinang dan Bintan.

Penjelasan sama juga diungkap pihak Pemko dan Gubernur. Dilokasi ini, tim KPK terheran-heran melihat bekas tambang yang ditinggal pergi, dengan luas kerusakan sangat besar.

" Itu lokasi siapa yang diujung bukit sana, udah gundul ya. Oh ya, tambang Pengusaha Acok dimana," tanya Seorang rombongan KPK ke wartawan.

"Diujung sana lagi bang," ujar Seorang wartawan lokal.

Tentu pertanyaan seorang rombongan KPK dengan mengungkap nama pengusaha AC, menjadi pertanyaan menarik didengar. Jauh-jauh KPK ke Pulau Bintan, mengungkap satu nama yaitu AC alias Acok. Ada apa dengan nama pengusaha ini, yang tidak asing bagi media di Tanjungpinang.

Sekitar 30 menit di lokasi Tambang Desa Batu Sembilan ini, rombongan mengunjungi lokasi Tambang di Kawasan Galang Batang Bintan.

Menelusuri kawasan hutan bekas terbarkar, dan tambang pasir ilegal di Galang Batang, rombongan sempat tersesat hampir 5 kilo, menuju Kawal Bintan.

Setelah berbalek arah, rombongan menuju lokasi yang dituju, yaitu kawasan 1000 hektar Tambang milik PT Bintan Alumina Indonesia.

Turun dari mobil masing-masing, rombongan disambut pihak pengusaha tambang saja. Tidak terlihat Bupati Bintan atau anggota DPRD Bintan.

" Bapak lagi rapat dari pagi sampai saat ini, membahas anggaran,"ujar Supriono Kadistamben Kabupaten Bintan ke Tribun.

Dilokasi ini, Zulkaranen berulang kali bertanya berapa luas area tambang dan peruntukannya bagaimana. Kenapa tidak dibuat smelter dulu, baru menambang.

" Saat ini melakukan penimbunan lahan dan pembuatan dermaga sandar kapal," jawab perwakilan perusahaan.

Luas juga ya lokasi tambangnya, dan dimiliki pihak swasta, celoteh seorang rombongan KPK lainnya.

Kurang dari 1 jam, rombongan kembali ke Kota Tanjungpinang. Usai penjelasan, pihak perusahaan tersenyum dan bertanya-tanya yang mana saja rombongan KPK nya.

" Wartawannya ramai sekali, sampai pakai dua bus, orang KPK nya ngak ketahuan yang mana," papar pihak perusahaan Bintan Alumina bertanya-tanya.

Menurut protokoler Pemprov Kepri, rombongan KPK setelah berkunjung ke lokasi tambang, akan wawancara ke RRI Tanjungpinang. Jumat pagi ada acara di UMRAH Dompak. (dedy suwadha)

Continue reading ...

Senin, 03 Maret 2014

Cerita Mantan Tentara Dwikora : Sebelum Usman Harun ada 7 Relawan Gugur Melawan Tentara Boneka Inggris

0 komentar
-- Purn Kopral KKO Sumantri ‎ Terus Berjuang Hingga Kini (Tulisan 2)

Bicara konfrontasi Indonesia ke Singapura dan hangat lagi setelah KRI Usman Harun, Sumantri memiliki cerita yang menarik juga. Terutama dia menceritakan sosok Herman Thio, yang pernah dibuat Tribun Batam pertengahan Februari 2014 lalu. Sumantri menjelaskan kalau aksi Herman Thio benar adanya. Karena Yang merekrut Herman Thio menjadi Relawan dan dijadikan Tentara Nasional Malaya, bukan Malyasia adalah dirinya.

" Herman Thio muda itu saya yang merekrutnya. Dia bekerja sebagai tukang suruh-suruh di Markas Brimob di Karimun. Bersama 60 orang lainnya, saya ikut melatih dia bagaimana perang strategi, merakit bom dan bagaimana ‎sistem bertahan dan menyerang. Waktu itu masuk Batalion berbeda dengan Usman Harun, yang bermarkas di Pulau Sambu," tutur Sumantri. 

Konfrontasi Singapura inilah, titik kalah Presiden Soekarno, karena politik PKI dan Politik lainnya. Sehingga sosok Soeharto naik menjadi Presiden.

Bicara Kenapa Gedung MC Donald jadi target ledakan, Sumantri sangat mengetahui sekali alasannya. Bagi dia, konfrontasi ke Singapura bentuk dukungan Indonesia yang di minta Partai Oposisi Malaysia, yang tertekan dengan pemerintahan Inggris.

Oleh itu, dia ingat betul, kalau pimpinan dia mengerahkan pasukan pengintai ke Singapura melalui jalur Malaysia. Partai Oposisi Umno Malaysia waktu itu, memfasilitasi dan berada paling depan pintu masuk ke Singapura.

" Usman dan Harun adalah Pahlawan. Sebenarnya, ada relawan dan pasukan kami tewas baku tembak sebelumnya. Kami menyebutnya Pertempuran Gunung Pulai Malaka. Ada tujuh prajurit tewas. Saya cuma ingat tiga nama, mereka relawan asal Melayu, Flores NTT dan orang Jakarta. Ada juga setingkat perwira yang gugur. Sejak itulah, makin ketat pengawasan zona di Singapura," tutur Sumantri lagi.

Ada namanya Bujang, Ada Toman Lokaa, ada Darwis. Sisanya lupa. Tapi, Sumantri memiliki dokumen dan foto-foto pasukannya. 

" Sebagai militer saya tidak langsung terjun ke Singapura. Saya berada di perbatasan antara Mayalsia dan Singapura. Dan, dokumen-dokumen itu pernah saya serahkan ke Presiden Megawati waktu datang ke Batam. Dan, berkat pertemuan itu juga, Film PKI yang dibuat dan diputar dan ditonton pelajar kita hilang dari Indonesia. Itu film salah besar, dan memutar sejarah. Apakah ada unsur asing di film itu, sepertinya saya rasakan," ujar Sumantri, yang pendengarannya dibantu alat pengeras.

‎Dijelaskan Sumantri, selain dirinya yang masih hidup dan berada di Kepri, anggota yang masih hidup dan dikela Herman Thio dan satu lagi bermarga Panjaitan di Karimun. 

Saat ini, Sumantri hidup biasa. Karena paska Konfrontasi dia keluar dari militer dan membuka usaha. Sumantri sehari-hari menggunakan vespa warna hijau. Banyak dekat dengan tokoh masyarakat, karena pengalamannya serta perannya sebagai mantan pasukan Konfrontasi. 

" Oh ya, kenapa banyak yang jadi Relawan, tentu ada uang saku. Kalau konfrontasi ke Singapura ada uang sakunya, tapi Off derecord juga,"ujar Sumantri. 

Walau berstatus purnawirawan, Sumantri belum tercatat sebagai veteran perang Indonesia. 
" Saya masih perjuangkan status sebagai Veteran. Kalau dulu saya tidak mau karena dikasih 400 ribu saja, setelah ketemu bu Mega, naik jadi 1,4 juta. Selain memiliki teman dan usaha sendiri, kini Sumantri juga dipercaya masyarakat untuk membantu masalah yang dihadapi dengan pemerintah daerah, terutama sengketa lahan," papar Sumantri mengakhiri. (dedy suwadha) 
 
nb : Penulis berniat ingin menuliskan sejarah ini dan menjadikan sebuah buku. Doa kan ya..
Continue reading ...

Cerita Mantan Tentara Dwikora ke Irian Barat dan Kematian John F Kennedy

0 komentar
-- Purn Kopral KKO Sumantri ‎ Terus Berjuang Hingga Kini (Tulisan 1)

Namanya Soemantri atau Indonesiannya Sumantri, usia saat ini 70 tahun lebih. Postur tubuh tinggi kurus, namun masih terlihat gaya militernya. Mengenakan topi loreng lusuh, berjaket Jean biru muda, Sumantri datang ke sejumlah media di Tanjungpinang.

Dikalangan wartawan, sosoknya diketahui sebagai orang tua purnawirawan TNI yang selalu membawa setumpuk berkas dan surat laporan, terkait masalah lahan di Kota Tanjungpinang dan di Kabupaten Bintan. Bapak  ini dipercaya sejumlah masyarakat untuk ikut membantu mengurus lahan tanah, yang saat ini tanah-tanah masyarakat sudah dikuasai orang-orang berduit dari Pulau Jawa dan orang kaya di Kepri.

Luas tanah itu mencapai ribuan hektar. Seperti hasil pemberitaan hasil klipingnya, pada kasus tanah melibatkan PT Buana Mega Wisata (BMW) dengan masyarakat 10 desa di Kabupaten Bintan.
 
 Sumantri terlihat profesional karena berkas itu  tertata dan tersusun rapi. Seperti dokumen surat laporan ke BPN dan kopian kliping koran yang diperlihatkan ke Tribun-Bintan News. Berhasilkah perjuangan bapak Sumantri ini, sepertinya belum, namun dirinya tempat mengadu masyarakat agar bisa perjuangkannya.

Gigihnya bapak satu anak dan empat cucu ini, mulai mendatangi intansi-instasi terkait, baik di Kepri maupun ke Pusat. Baik mengirimkan surat ke pemerintah daerah sampai mengirim ke Presiden. 

Dengan latar itulah, diapun kembali ditunjuk menjadi juru bicara untuk sengketa lahan tidur di Kawasan Senggarang dengan luas mencapai 290 hektar, antara PT. Yakin Perkasa Propertama (YPP) dengan warga tempatan di Senggarang. 

Panjang lebar menceritakan masalah sengketa lahan di Kepri ini. Mulai siapa semestinya pemilik, dan siapa ‎yang bermain, bisa diketahuinya. Namun, bagi Tribun-Bnews bukan masalah sengketa lahan yang menarik. Tetapi kehidupan muda Sumantri yang perlu diketahui masyarakat umum.

Kepiawaiannya menyusun data-data terinci ini, ternyata pengalaman dia sebagai intelijen mliter yang terlibat langsung dalam ‎ perang ke Irian Jaya, serta konfrontasi ke Singapura yang diduduki militer Inggris. 

" Waktu di Irian Barat dulu, bisa dikatakan kami siap mati. Bayangkan, meriam Belanda itu, besarnya minta ampun, kena kapal langsung tenggelam. Waktu itu, pasukan Dari KRI Macan tenggelam, Presiden telah meminta bantuan Rusia, dan mengirimkan sejumlah kapal selamnya. ‎Kalau kapal kita udah pada hancur, dan yang berjuang itu, angkatan laut, angkatan darat dan Pelni. Sasarannya, menghancurkan meriam Belanda di darat, dengan melumpuhkan orang-orang asli Irian dulu, baru bisa menguasai tepi laut, pasukan merapat,"papar Sumantri, Kamis (27/2) di Kantor Tribun-Bintan News Tanjungpinang.

Besarnya meriam itu, membuat kapal dengan jarak jauh sekali bisa langsung meledak. "Ditembakan di Tanjungpinang ini, meledaknya bisa di Pulau Batam sana. Saking jauh dan besarnya peluru meriam itu,‎" ungkap Sumantri membayangkan.

Sumantri sendiri kini tinggal di Griya Senggarang Kota Tanjungpinang. Pangkat terakhirnya Kopral Komando dari satuan KKO TNI AL di Batalion Amphibi.‎ Masuk militer di Surabaya, karena asli Gunung Sahari Surabaya. Sumantri tinggal di Kepri, semenjak selesai massa Konfrontasi Indonesia ke Singapura saat ini. 

Ditambahkan Sumantri, waktu pasukan Nica Belanda mundur, setelah mengetahui 6 kapal selam Rusia telah mengepung basis tentara Inggris.  Jelas, waktu itu campur tangan negara lain selain Rusia juga ada. Sukses itu akhirnya Presiden Soekarno Datang ke Irian Barat.

" Waktu Presiden datang, malamnya petinggi militer dan presiden  berdansa. Saya ingat lagunya Terang Bulan. Saya waktu itu, berjaga tidak jauh dari acara. Waktu itu juga, Soekarno dihadapan pasukan ‎ berkata, Setelah ini Kita Ganyang Malaysia," ungkap Sumantri,yang langsung menyatakan dirinya langsung siap mendaftar ke Malaysia.

Sebagai prajurit strategi dan intelijen, Sumantri mengetahui dan hingga saat ini menyimpan data dokumen rahasia strategi militer waktu itu. 

" Irian Barat itu perang terbuka, banyak korban kita. Kami dijelaskan, Indonesia dikepung Inggris dari berbagi sudut, ada Australia, Brunei, Singapura, Malaysia dan Philipina. Posisi strategis Inggris adalah di Irian Barat dan di Singapura. Oleh itu, Presiden Soekarno mengutamakan Irian dulu baru Singapura. Ditambah, Soekarno mendapat dukungan Presiden Amerika John F Kennedy dan pasukan Rusia," ungkap Sumantri.

Entah ada hubungan atau tidak, Tewasnya Presiden AS John Kennedy, tidak berapa lama setelah dia menyatakan ke Inggris agar mundur dari Irian Barat. Terjadilah penembakan presiden.

"Presiden kita berkawan dengan John Kennedy waktu itu. Apakah ada kaitannya, sehingga perintah itu berujung pada kematian John Kennedy," ujar Sumantri.

‎Iseng pertanyaan dilontarkan Tribun, seputar berapa uang saku diberikan pemerintah kepada seluruh pasukan yang berjuang ke Irian Barat. Sumantri tersenyum, dan minta Off Dercord. 

" Off derecord ya masalah uang saku. Tapi, untuk kebutuhan hidup seperti beras sepulang Irian, pasukan tidak habis-habislah," Sumantri tersenyum.

Bagi Sumantri, melihat perjuangan dia dan tentara lain serta relawan di Irian, bagian penting Indonesia, dan memperlihatkan kedaulatan negara ini. Walau, isu utamanya adalah Politik kekuasaan dunia Internasional. 

Sumantri  mengaku sebagai tentara waktu itu karena Kedaulatan Indonesia. Tidak peduli situasi politik tingkat atas waktu itu. Tapi, jika melihat negara-negara tetangga di Indonesia hari ini, Sumantri berpendapat kalau Inggris memang hebat. Tapi, Presiden Soekarno adalah Presiden seumur hidup yang paling hebat. Sayang beliau dibuat tak bisa bicara hingga wafat.(dedy suwadha/ bersambung)
Continue reading ...

Minggu, 16 Februari 2014

Seminar Iluni UNP Diikuti Ribuan Guru, Fauzi Tawarkan Makam Khusus Iluni

0 komentar

BATAM, TRIBUN - Ribuan guru dari berbagai kota di Indonesia menghadiri Seminar Nasional yang digelar Ikatan Alamni Universitas Negeri Padang di Hotel Swiss Bell Harbour Bay Batam. Hadir sebagai pembicara Wakil Menteri Pendidikan Nasional ‎Profesor  Musliar Kasim tentang Kurikulum 2013.

Menurut Musliar Kasim, kurikulum ‎ baru ini tujuan pendidikan menghasilkan insan Indonesia yang produktif, inovatif, kreatif dan afektif. Tujuan ini dilakukan dengan penguatan sikap, keterampilan dan pengetahuan yang saling integritas. Guru harus memahami bahwa mengajar bukan saja memberikan teori, tapi bagaimana siswa lebih aktif dan kreasi dalam belajar.

‎" Harus ada keseimbangan siswa kita antara hardskill dengan softskillnya. Kurikulum ini menitikan kepada kemampuan itu. Oleh itu, kementrian mendesai pola belajar dan mengajar ke sisiwa seperti itu, mulai tingkat dasar sampai perguruan tinggi. Hasilnya, semua lulusan sesuai dengan kompetensi yang distandarkan," papar Musliar Kasim, Minggu (16/2).

Musliar hadir didampingi Rektor Universitas Negeri Padang, Prof. Dr Phil. H. Yanuar Kiram dan Ketua Komisi X DPR RI H Asman Abnur dan tokoh-tokoh pendidikan. Selain itu, hadir Wakil Gubernur Kepri, dan Walikota Padang Fauzi Bahar, yang juga Ketua Umum Iluni UNP Pusat.


Agenda Seminar Nasional dan Munas memang sengaja diadakan berbarengan agar alumni di Batam berkesempatan mengikuti Munas ke-4 karena akan digelar rapat kerja penyusunan program kerja tahun 2014-2018 dan pemilihan formatur pengurus Iluni Periode 2014-2018.

Sebelumnya Munas dilaksanakan di Kota Padang. Ikatan Iluni UNP dikatakan Bambang mencakup wilayah nasional, sehingga untuk menyelenggaraan Munas dapat dilaksanakan di seluruh Indonesia.

Alumni UNP cukup banyak di Batam sehingga kegiatan akbar tersebut potensial diadakan. Diamati, hampir 60 persen Alumni UNP bekerja di kota dan kabupaten di Riau serta Kepri. Baik yang berprofesi sebagai guru, praktisi, pengusaha dan pekerja industri. 

Budi Guru SMK di Batuaji yang juga peserta Seminar dan Munas‎ menyatakan, selain sosialisasi Kurikulum, tentu ajang ketemu senior dan kawan-kawan kampus lebih menarik. 

" Banyak pengalaman kerja di Batam, tapi berakhir juga jadi guru. Sepertinya sudah takdir kita-kita semua. Jika guru dulu gaji guru cuma cukup, kini profesi ini makin diminati, bahkan banyak tamatan non akta, berlomba-lomba jadi guru dan mendapatkan ijazah akta,"ujar Budi.

Makam Khusus Iluni‎

Untuk musyarah sendiri, dari ribuan peserta yang hadir, hanya diikuti 10 persen dan perwakilan dari kota dan kabupaten di Indonesia. Kegiatan dibuka Fauzi Bahar selaku Ketua Umum dan dilanjutkan sidang dipimpin Prof Ganefri selaku Sekjen Iluni. 

Usai menerima laporan pertanggung jawaban dengan saldo akhir 500 juta lebih, dengan tujuan untuk membuat Graha Iluni UNP di Kota Padang, Fauzi juga menawarkan lahan tanahnya di Kota Padang, untuk dibuka dan dijadi Makam khusus bagi Iluni IKIP dan UNP. Tentu dibutuhkan pendataan jika memang disetujui.

" Saya akan hibahkan tanah untuk makam buat Iluni UNP di Padang. Pertimbangannya, makam di Tunggul Hitam Kota Padang sudah penuh. Kasihan jika para senior dan profesor kita nanti keluarga binggung mencari tanah makam. Intinya bukan berniat ‎apa-apa, tapi untuk kita semua juga,"ujar Fauzi menawarkan.

Munas sendiri masih berlangsung hingga Minggu malam, dan pembahasan struktur organisasi ke daerahan yang paling alot dalam diskusi kalinya. ‎(ded / 16 februari 2014 ) 
Continue reading ...

Jumat, 14 Februari 2014

‎"Misteri" Dewi Persik dan Gunung Kelud di Malam Valentine

0 komentar

‎Hiii.. hiiii.. Hiii...hii Hiii. Seram Juga kalau dengar ketawa seperti itu. Dulu, waktu jaman drama radio, ketawa seperti ini menjelang magrib membahana, kisah-kisah misteri waktu itu ampuh menakutkan anak-anak tidak main keluar rumah disaat magrib.

Ya, ceritanya seputar misteri gunung dan kerajaan jaman dulu. Pendekar melawan jin lengkap dengan bunyi-bunyi pedangnya.  Dan, beranjak remaja, drama radio hilang berganti drama dan sinetron di televisi. Eh, sampai sekarang masih menarik di sinetronkan bersambung.

Tidak salah sih, kan itu sejarah. Namun yang mulai bingung, ketika alur cerita Dinaikan menjadi film berdurasi lebih 1 jam. Pemainnya, bisa ditebak, untuk menarik penonton di bioskop, maka adegan seronok alias cabul seakan halal dan wajib hadir.

Siapakah pemainnya dan ditunggu-tunggu, ya dalam kurun 5 tahun terakhir, yang mendominasi kalau tidak Julia Preszz atau Dewi Persik. 

Dua sosok wanita ini, dinilai menjual bukan karena wajahnya, tapi karena bawaannya, tepatnya dada dan paha. Dua artis ini ikon sex indonesia lah. 

Ok, mari kita fokus ke Dewi Persik saja. Menilai namnya, Persik itu apa identik dengan Persatuan S.. Kediri. Atau ada makna lain ya, maaf saya tidak tahu.

Bicara sosok Dewi, sepertinya mengalahkan isu KRI Usman dan Harun. Dewi Persik mulai Kamis, 14 Februari 2014, Malam dijebloskan ke Penjara ( malam valentin) . ‎Dan, tidak berapa lama, Gunung Kelud di Kota Kediri pun Meledak dan membara.

Apakah ada kaitannya, Hmmm kayaknya tidak deh. Cuma saya mengkait-kaitkan saja kok. Biar enak tulisan ini.  ‎
Karena tidak ada kaitannya, maka atas kejadian dan erupsi Gunung Kelud, secara pribadi saya turut berduka semoga masyakarat bisa menerima cobaan dari Yang Maha Kuasa. Satu paham yang saya ketahui, setiap cobaan dari Pencipta, ada sebab dan latar belakang sebelumnya. 

Selain itu, bagi saya bencana alam ini, seperti gunung meletus, dan gempa sepertinya saya melihat ada siklusnya di tahun 2004 silam.

Dimulai Gunung Meletus di NTT, disusul di Jawabarat, dan baru disusul Gempa Atjeh.

Apakah tanda-tanda bencana besar ini akan terjadi lagi di Sumatera, hanya pencipta yang berkehendak. Cuma saran, Sudahkah Kita siap menerima kondisi itu, jika memang kembali terjadi. Dan, saran saja, Waspada Bagi Masyarakat di Pesisir Barat Sumatera. (dedy suwadha / 14 februari 2014) ‎
Continue reading ...

Selasa, 24 Juni 2014

Pilpres di Media Sosial Serasa Republik Indonesia SARA



Status saya di @twitter dan di facebook hanya beberapa orang saja yang suka. Malkum saya bukan orang terkenal, walau pertemanan hanya diatas 2.000 an di Facebook. Biar tidak banyak, namun saya berteman dengan segala profesi dan umur.

Isinya "Penilaian sye, mayoritas kader Partai Agamais serasa menabuh perang SARA di Pilpres. Mbok ya menentramkan. Jgn Paksa Argumen Pribadi dibaca org"

Menentramkan. Itulah harapan saya jelang 2 minggu lagi pilpres 9 Juli 2014. Menentramkan ini bukan saya suarakan ke  orang pe orang, melainkan sedikit komen pemikiran, dan lebih pada harapan yang ditujukkan kepada masyarakat di Republik media sosial. 

Kenapa pikiran saya seperti itu. Karena dengan hanya 2 pasangan Capres, perang komentar di media sosial tidak lagi pakai data dan logika pikiran, melainkan meng Cap beda pilihan Capresnya, maka itu adalah Lawan. 

Saya perhatikan beda pilihan sudah seperti perang, dan harus dikalahkan.Perang di media sosial entah di facebook, twiiter, blog pribadi, farum diskusi dan lainnya, terasa garang. Dan celakanya, jika ada yang terdesak ujung-ujungnya komentar mengandung SARA. 

Padahal, yang dishare atau di bagi ke twitter atau forum facebook  sebuah link berita on-line harian nasional dan daerah. Tentu kaedah dan tata penulisan memenuhi unsur jurnalistik. Kaedahnya, ada narasumber jelas, serta klarifikasi langsung ke nama orang yang diberitakan.

Walau Isi linknya mungkin berita  kritikan masing-masing tim capres, tapi tambahan beberapa kata dari share pribadi pemilik akun, lebih terlihat emosional menanggapinya.

‎Komen Kader Parpol

Penilaian saya, saat ini komentar-komentar tokoh-tokoh partai politik, baik partai nasional maupun islam, terlihat pakai data dan tetap menonjolkan ke kritisan.

Namun, akan bernada sedikit SARA ketika sampai ke Anda-anda yang berbeda pilihan Capres. Kadang saya tersenyum saja, ketika ada kader partai politik mengomentari suatu link dengan nada SARA. Setelah dilihat profilnya, teman medsos ini orang yang mengerti dalam soal agama. Dan paham fitnah dilarang Agama.

Sayapun berpikir, apa bedanya Kampanye Hitam dengan Fitnah. Jika ternyata Fitnah itukan dosa, kalau kita yang termakan isu lalu ikut menyebarkan, apa tidak ikut berdosa.

‎Celakanya, perang komentar berbau SARA terus dihembuskan oleh teman-teman facebook dan twitter yang merupakan kader parpol berbasis agama. 

Bahkan, ada link pendapat anonim di post di laman medsos sendiri. Dan sebagai temannya, saya ikut membuka link, dan membacanya. Walau hasil data kurang tepat, dan tanpa nara sumber. 

Intinya, komentar kritis dulu, mengenai kebenaran data nomor sekian.

Saya tau sang kader loyal ke partainya. Namun, demi membanggakan  capresnya itu unggulan, kok dalam status setiap waktu, menjelaskan capres sang lawan selalu buruk di matanya.

Ternyata, saya lihat di kader parpol agamais lainnya yang beda partai, hampir sama. Semua melontarkan pandangan negatif ke sosok capres yang bukan garis dukungan partainya.

Dan, kembali Saya lihat di status Medsos dari teman  parpol non agamais. Komentar ke sosok capres lawan selalu salah, dan  men share berita unsur negatif seorang capres. Walau menghasutnya dengak kreasi gambar-gambar mengkritik.

‎Mari Menentramkan 

Stop dulu, pandangan saya mengenai teman-teman medsos di Facebook dan Twitter dari Kader Partai Politik. Padangan saya, wajar mereka membela mati-matian Capresnya,  ‎karena hirarki Partai.

Kini saya mau lihat. Status Medsos teman-teman diluar partai politik. Hasilnya, status di Media Sosial masing-masing cukup memprihatinkan juga. 

Demi menyakini pilihan capresnya, ragam link berita baik itu komentar blog, portal pribadi, informasi sepihak,  di share di laman sendiri, lengkap dengan komentar yang kurang elok.

Padahal latar belakang mereka rata-rata pendidikan tinggi. Namun untuk mencoba mempengaruhi orang lain. Rela berkomentar mengandung SARA, tanpa peduli status pekerjaan dia saat ini.

Dalam pandangan saya yang tidak "secerdas" Anda, ada baiknya, berilah komentar itu sesuai dengan latar profesi saat ini.

Jika seorang akademisi, kometarlah yang kritis, tapi berilah argumen yang sesuai analisis akademis yang dimiliki. Jika seorang pengajar berilah kometar pribadi yang mendidik dan santun. 

Pasalnya, ketika seorang pendidik ikut-ikutan mengasut.. satu saat muridnya melihat kometar itu, akan bertentangan dengan pribadi di depan kelas. Tentu bikin bingung sang murid.

Bagaimana kometar teman yang berprofesi sebagai aparatur pemerintah dan birokrat hukum. Ada juga bernada memihak walau tidak terang-terangan. Ada juga bersikap kritis seakan mereka tidak peduli adalah akan menjadi anak buah sang Presiden baru.

Silahkan mengomentari sebuah link berita. Tapi, komentarlah dengan kritis lengkap dengan data dan kekritisan ilmu yang dimiliki.

Memang, bahasa dan komentar yang keras dan tajam, lebih menarik perhatian para pembaca. Tapi, kometar sifatnya menghasut dan tidak sesuai kecerdasan ilmu yang Anda dimiliki, bisa menjadi polemik dikemudian hari. Jadi baiknya dari sekarang dikurangi.

‎Harapan Saja

Komentar-komentar kritis dan kadang bernada negatif, sudah menjelaskan siapa pilihan Anda. Sekali atau dua kali menyatakan sikap dan memberikan kritik di medsosnya, dirasa cukup. Tapi, berulang kali dan kadang-kadang men share link fiktif dan  kadang menyenggol SARA, nanti suatu waktu akan menyerang balik ke diri sendiri nantinya.

Sebagai teman perkawanan di Facebook atau Twitter pribadi, kadang komentar menghasut dan bukan kritis, membuat saya Terpaksa ikut Membacanya. 

Memang tidak salah ya, tapi jika memang pilihan Anda kuat dengan sang Capres itu, orang atau teman di Mensos akan menghormati.

Kalau mau komentar, usulan saya bisa mengungkapkan keinginan dan harapan Anda jika Capres pilihan Anda terpilih, apa yang Anda butuhkan untuk 5 tahun kedepan. 

Komentar dan masukan ke Capres pilihan, siapa tau ditanggapi sang Capres. Itu mungkin lebih bijak dan menentram kan. OK itu saran secara umum. Diterima syukur.

Kedepan, negara ini akan banyak keragaman masuk ke Indonesia.  Kita akan hidup dengan banyak suku dan negara di beberapa tahun ke depan. ‎Bisa saja, 2-3 tahun ke depan, tetangga kita orang bule atau orang arab, thionghoa. 

Jika itu terjadi dan pola pikir kita masih berbau SARA, apakah Anda akan mengusir mereka. Jika iya.. maka negara Indonesia harus tidak setuju dengan Pasar Bebas Asia. ‎ Atau kalau bisa menerima juga , Anda harus membuat negara sendiri. (dedy suwadha/ 25 Juni 2014/ Piala Dunia Italia vs Uruguay)

Selasa, 20 Mei 2014

Pilpres 2014, Kesukseskan Prabowo dan Jokowi "Kalahkan" Partai Ustad‎


Udah Lama Ngak Mikir dan Menulis, Eh Dah Ada Dua Capres. Pemilihan Presiden 9 Juli 2014 mendatang sudah jelas perrtarung Jokowi-JK dan Prabowo- Hatta. Sedangkan Partai Pak SBY kelihatannya sebagai wasitnya.

Dua pasangan ini hasil positif yang berjanji akan memajukan Indonesia. Prabowo latar militer dan memiliki taktik dan strategi kuat untuk mengalahkan lawannya. Langkah awal Prabowo dengan "mengalahkan" para parpol islam untuk merapat dan mendukungnya. Itu terbukti.

Padahal, jika parpol islam bersatu, bisa saja membuat dan menghadirkan Capres nya sendiri. Saya nilai, Parpol Islam Munafik.. Bicara menentang Neoliberalisme, anti Amerika, dan segalanya, eh pas ada kesempatan maju bersama, malah hilangkan kesempatan..

Partai Berbasis Islam itu, PAN dengan Basis Muhamadyah‎, PKB dan PPP berbasis NU, PKS, PPP berbasis Islam gabungan. Berapa total suara dan kursi, maaf sye lupa hitungannya, tapi sudah memenuhi syarat mengajukan Capres sendiri.

Sekali lagi, partai Islam jadi penonton ditengah keramaian dukungan. Sayapun menduga, mungkin Partai berbasis Agama ini kurang modal, atau memang para elit Partai ingin hidup enak menjaga keutuhan para kolega dan keluarga.

Ya, kalau berpikiran seperti Ustad, ya setinggi apapun ilmu dan kemampuan, akan kembali ke sifat Ustadnya. Modusnya. Hidup bersahaja, dari bantuan Umat dan Sumbangan Mesjid.

Kayaknya, inilah yang terjadi dengan Para Petinggi Partai Islam. Ok, mari kita tinggalkan Partai Islam ini sebentar. Karena Nasi Dah Jadi Basi..

Faktanya, sekaya apapun negera di Arab sana, hancur juga dan takut dengan Amerika serta sekutunya.

Kembali ke Jendral Bintang 3 Prabowo. Sosok mumpuni tegas dan memang ideal menjadi pemimpin negeri ini. Tapi itu, sebelum Ada Sosok Jokowi.

Sosok Prabowo mampu menjawab kegalauan masyarakat yang menilai presiden SBY plin-plas dalam menentukan sikap politiknya, terutama masalah Malaysia dan Singapura.

Org berharap, jika Prabowo presiden, tu Malaysia kalau masih menklaim daerah perbatasan Indonesia, diserbu saja. Pertanyaannya, apakah berani Prabowo jika Terpilih Jadi presiden ajak perang Malaysia untuk menyelesaikan sengketa perbatasan. Kalau pendapat saya, Mikirrrr Kali.

Jadi ketegasan seperti apa yang akan dibuat Pak Prabowo, jika isu itu muncul lagi. Menarik kita tunggu jika ada.. dan Jika memang Prabowo jadi Presiden Terpilih.

Visi misi Prabowo adalah ekonomi pertanian dan kelautan. Pertanyaannya, investor dari negara mana yang mau bergabung, jika Thailand, Vietnam dan Malaysia, pertanian mereka maju dengan dana Amerika dan sekutunya. 

Kalau dari Amerika lagi, jelas tidak akan mau investasi di Indonesia, kalau investasi lagi, trus produksi dan dijual ke mana. Masak dijual ke Malaysia, Thailand dan Vietnam juga.. Ngak Lucu.. 

Hasilnya, mungkin pertanian dan perikanan kita dibuat dan dijual lagi ke masyarakat sendiri. Kalau itu boleh lah, syaratnya harga harus murah dong dari produk import.

Ini baru segi ekonomi pertanian dan perikanan. Sektor lain. Ya panjang lah kalau mau dikritisi.

Cuma satu yang menjadi pertanyaan saya, komitmen Prabowo tentang Kebebasan Pers dan Kebebasan Kampus belum terlihat pendapatnya seperti apa. Semoga ada yang bisa menjawabnya.

‎Ok, mari kita lihat sosok Capres Jokowi.
Saya sempat berpikir, hasil hitungan cepat Pemilu Legislatif adalah kemenangan partai berbasis agama. Ditengah isu SARA yang menyerang Jokowi, dihari-hari terakhir Pileg, ampuh mengubah pilihan masyarakat di luar Pulau Jawa.

Ya, sosok Jokowi yang banyak dieksposes seputar blusukannya, memberi nilai positif bagi rakyat kecil. Tapi, sayangnya ekspose kepribadian dan bagaimana dia beribadah sehari-hari kurang tereksposes ke media. Dan, itu menjadi bahan bagi lawan politik Jokowi, dan memang dimanfaatkan sekali dengan menyerang melalui media sosial dan pesan berantai. 

Apapun itu, Udah berlalu. Tinggal momentum 1 bulan ini, tim sukses Jokowi - JK membisikkan ke media, ekspose dong momen Solat berjemaah keluarga besar Jokowi..‎ Bisa jadi pemilih fanatik agama akan memberi pikiran baru.

Jokowi berpasangan dengan Jusuf Kala sepertinya pilihan untuk keterwakilan orang Timur dan Masyarakat perantau Minang.

Masi ingat, Istri Jusuf Kalla adalah Bundo Kanduang orang Minang.

Pemilih Minang mendengar nama urang Awak, akan senang hati akan memilih. Sedangkan, sosok pengusaha Dari Indonesia Timur telah merajai dan melekat mendengar sosok Jusuf Kalla.

Tinggal peran NU dengan PKBnya serta Wiranto dengan dukungan Jenderal Militer akan memperkokoh pasangan presiden Blusukan ini.

Saya membaca sejumlah Visi misi pasangan muda-tua ini. Cukup menarik, karena ditonjolkan masalah pendidikan budi perketi dan menghilangkan sistem pendidikan sekolah yang ribet saat ini.

Pertanyaannya, Jokowi sanggup tidak menyelesaikan dan meluruskan pemikiran para Guru di Indonesia ini. Guru saat ini, sya lihat mengutamakan gaji kompetensi ketimbang hasil dan keramahan siswa kepada lingkungan sekitar.

Kelemahan pasangan ini, mungkin soal pengaruh militernya. Harus dipahami, Indonesia terbentuk dengan simbahan darah manusia, bukan diberi oleh Jepang atau Belanda.

Banyak keluarga berkorban untuk Kemerdekaan. Artinya, banyak juga Org di Indonesia berjasa, dan berlatar kehidupan militer. 

Salah mengambil sikap, akan menimbulkan konflik panjang. Jika Jokowi terpilih, tentu ungkapan Ngak Mikir, Pusing, Ora Opo-opo harus dipinggirkan.  
Cukup sekian dulu pemikiran hari ini, setelah dua bulan tidak menuangkan pikiran. 

Oh ya, satu harapan, siapapun Presiden Terpilih saya Harap, Lebaran Idulfitrinya Serentak seperti zaman Orde Baru. Biar Kami masyarakat ini Libur Lebaran tidak terganggu (dedy suwadha /20 Mei 2014)

Rabu, 26 Maret 2014

Penyeludup HP dan Elektronik ke Pinang dan Bintan Manfaatkan Jasa Penitipan Barang‎


BINTAN, BNEWS- Hendphone dan barang elektrok ilegal beredar di Bintan dan Tanjungpinang. Umumnya barang-barang ilegal itu dipasarkan tanpa lebel bahasa Indonesia dan SNI. Selain itu barang elektronik ilegal juga tidak memiliki kartu garansi.

Iwan, Penyidik Pegawai Negeri Sipil yang bertugas di Dinas Perdagangan Bintan membenarkan adanya peredaran barang ilegal tersebut. Dia juga sudah mengndus adanya praktik penyeludupan yang dilakukan oleh pengusaha nakal dan kroni-kroninya. 

"Memang barang impor itu wajib memiliki lebel bahasa indonesia dan SNI. Sesuai dengan peraturan menteri perdagangan No 67 2013. Selain itu barang elektronik juga wajib memiliki petunjuk manual dan kartu garansi sesuai dengan Peraturan Mentri Perdagangan No 19 tahun 2009," jelasnya, Minggu (23/3).

Bahkan menurutnya, saat ini tim penyelidik dan penyidik dari Direktorat Pengawasan Kementrian Perdagangan sedang melakukan inventarisir tingkat perembesan barang impor ilegal. 

Dari data yang dihimpun oleh tim penyelidik dan penyidik dari Direktorat Pengawasan Kementrian Perdagangan RI kebanyakan barang yang diseludupkan itu berupa henpon. Barang-barang tersebut diseludupkan ke Bintan menggunakan jasa penitiapan barang ternama. Sebagian juga diseludupkan ke Jakarta hingga ke Indonesia bagian timur via Bintan.

"Kita sudan mengindentifikasi jasa pengriman yang terlibat. Jadi berhati-hatilah para penyeludup dan kroni-kroninya," jelasnya seraya menambahkan selain barang elektronik, minuman beralkohol juga banyak diseludupkan.

Dia juga menegaskan bahwa pelaku penyeludupan dapat dijerat dengan undang-undang perlindungan konsumen dan perdagangan dengan ancaman lima tahun penjara dan denda dua milyar. Kemudian ancaman tambahan berupa penarikan barang dari peredaran, pemusnahan, pengentian kegiatan usaha dan pencabutan izin usaha. (iwn/copas berita bnews)

Rabu, 19 Maret 2014

Ketua PWI Margiono Jatuh Hati HPN 2015 di Kepri


JAKARTA, TRIBUN - Upaya pengurus Persatuan Wartawan Indonesia cabang Kepri untuk mewujudkan pelaksanaan Hari Pers Nasional di Provinsi Kepri Februari 2015 mendatang, mendapat dukungan penuh dari Gubernur Kepri HM Sani.‎ Dukungan itu terlihat dengan kesiapan Provinsi Kepri dalam silahturami dan presentase ke Kantor PWI Pusat di Jakarta.

Hadir langsung Margiono, Ketua PWI Pusat beserta pengurus, dewan pembina dan sejumlah tokoh pers nasional, mendengarkan pemaparan Gubernur Kepri dan pengurus PWI Kepri yang dipimpin langsung Ramon Damora selaku Ketua PWI Kepri, Senin (17/3) di Lantai 4 PWI Pusat Kebon Sirih Jakarta. 

‎" Lihat agenda acara yang dirancang, membuat kami jatuh hati. Apalagi pantun Burung Balam bertemu Nuri, sampai ketemu di Batam Provinsi Kepri. Walau jatuh hati, tapi kami tetap tunggu rapat bersama lagi, mengingat ada empat provinsi yang mengajukan tuan rumah tahun 2015 mendatang. Yaitu NTB, Ambon, Kalsel serta Kepri," papar Margiono didampingi Dewan Penasehat PWI Kepri Sabam Siagian. 

Ditambahkan Margiono, tim Kepri yang hadir dan dipimpin‎ langsung Gubernur Kepri, serta pengambil kebijakan, dinilai provinsi yang paling serius untuk menjadi tuan rumah Hari Pers Nasional tahun mendatang. Provinsi lain baru sebatas menyatakan siap secara umum, namun program dan agenda yang dibuat masih sebatas wacana.

" HPN mendatang bukan saja menghadirkan Presiden baru, juga hendaknya membuat hal yang berbeda dari sebelumnya. Kepri tempat lahirnya bahasa Indonesia, selayaknya kita dari media mengetahui itu. Dan, sepertinya menghadirkan Tugu Bahasa di Pulau Penyengat kami dukung, dan semoga presiden meresmikan langsung di Penyengat,"ujar Margiono lagi.

Sementara itu Gubernur Kepri yang didampingi Sekdaprov Kepri Robert Iwan L dan Kepala Bapeda Kepri Naharuddin akan memberikan pelayanan terbaik bagi tamu-tamu yang hadir jika pelaksanaan HPN di Kepri.

" Semoga masalah hotel dan transportasi selama acara bisa terlaksanakan dengan baik, dan terbaik bagi seluruh peserta. Kamipun, siap melaksanakan ragam kegiatan, baik kegiatan bersifat lokal, maupun kegiatan usulan dari pihak PWI Pusat. Dan mengenai biaya, kami akan sediakan secukupnya,"papar Sani.

Ramon Damora, Ketua PWI Kepri menyatakan kesiapan sebagai tuan rumah 3000 persen.

‎"  3000 persen kami siap menjadi tuan rumah HPN di Kepri," papar Ramon sembari memaparkan ragam acara yang ditawarkan di HPN nanti. 

Banyak usulan acara dibahas, mulai sejarah PWI, sejarah bahasa, persiapan protokoler kepresidenan hingga rangkaian acara yang diusulkan tidak banyak, tapi gaungnya se-asean.(ded)

Harry Azhar Aziz Ingatkan Jasa Investasi Ada Logo



TANJUNGPINANG, TRIBUN - Masyarakat Indonesia kembali diingatkan agar berhati-hati dalam memilih investasi, agar tidak rugi dikemudian hari. Hal ini disampaikan Dr Harry Azhar Aziz  A‎nggota DPR RI  dari Partai Golkar, yang ikut membidani lahirnya Badan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) di Indonesia.

Menurut Harry, Otoritas Jasa Keuangan adalah badan yang bertanggung jawab dan dilindungi undang-undang untuk mengatur dan mengawasi seluruh lembaga jasa keuangan di Indonesia. Baik itu perbankan, asuransi, jual beli saham hingga jasa investasi. Dan, berkaitan jasa investasi ini, ada satu himbauan dan diminta masyarakat hati-hati memilih jasa investasi, apalagi jasa investasi belum terdaftar di OJK.

" Perlu saya ingatkan, masyarakat saat ini banyak tertatarik berinvestasi di jasa keuangan yang dikelola ustad Yusuf Mansyur. Satu poin yang saya ingatkan, bahwa jasa investasi itu belum ada izin dari OJK. Saya dapat data, jasa ini menghimpun hampir Rp 45 miliar, dan sekitar Rp 15 miliar diantaranya‎ dikelola dalam investasi. Dan berkaitan investasi inilah, patut hati-hati karena jika terjadi kegagalan investasi, maka nasabah akan rugi, dan pemerintah tidak akan bertanggung jawab. Oleh itu, saya juga menekankan agar usaha investasi Ustad Jusuf Mansyur segera diperiksa, karena memang baik di pusat maupun di daerah belum ada izin,"papar Harry Azhar Aziz, Jumat (14/3) di Tanjungpinang.

Dijelaskan Harry, jika nanti mendapatkan izin maka lembaga itu resmi memakai logo OJK. Dan, semua investasi nasabah akan dijamin negara. Sesuai aturan, investasi nasabah yang dijamin jika ada kerugian maksimal ‎ Rp 2 miliar.

" Saya juga mengetahui ada sejumlah iklan di media cetak tentang investasi bodong. Dan, investasi bodong ini, pidananya 15 tahun penjara," tambah Harry.

Selain menyikapi investasi, dan UU OJK, Harry juga sukes menjadi anggota DPR RI selama 2 periode, ‎dan melahirkan UU Lembaga Keuangan Syariah. Dan, hasilnya dari  5500 aset lembaga keuangan, nilai aset lembaga keuangan syariah mencapai 5 persen di Indonesia.

" Masih kalah dengan Malaysia yang telah mencapai 20 persen dari aset perbankan di Malaysia. Jika negara tetangga bisa besar, tentu negara kita juga bisa, karena masyarakat kita juga mayoritas muslim dan mengetahui hukum riba,"ujar Harry lagi.

‎Sedangkan, hal yang akan diwujudkan Harry jika pemilu 2014 ini kembali terpilih menjadi dewan mewakili Kepri, dirinya akan mengusulkan dana fasilitas keuangan berada di daerah-daerah, biar pemerintah daerah lebih mudah dalam proses pembangunan dalam mendapatkan dana dari pusat.

Terkait pemilu 2014, Harry berkeyakinan dapat dipercaya lagi oleh masyarakat Kepri. Upaya tungkus lumus alias blusukan ke seluruh kota dan kabupaten di Kepri telah dilakukan sejak beberapa lama di Kepri.

" Semua kunjungan dapat dilakukan berkat bantuan semua kader partai. Terimakasi atas dukungannya, semoga Golkar bisa meraih 30 persen suara di Kepri," kata Harry mengakhiri. (ded) ‎

Kamis, 06 Maret 2014

Sidak.. Tim KPK Tanya Dimana Tambang Acok ke Wartawan


Jauh-jauh rombongan KPK datang ke sejumlah lokasi tambang di Tanjungpinang dan Bintan, hanya pemerintah Kota Tanjungpinang yang terlihat mendampingi Gubernur Kepri HM Sani dan Wakil Ketua KPK Zulkaranen.

Sidak lokasi tambang bauksit ilegal di Kota Tanjungpinang dituju dua lokasi, pertama lokasi di ujung landasan Bandara RHF Tanjungpinang, tepatnya tidak jauh dari simpang utama memasuki bandara. Rombongan mendapat penjelasan dari Wakil Walikota Tanjungpinang, Syahrul didampingi Dinas Pertambangan Zulhidayat.

Menurut Zulhidayat menjelaskan lokasi ini ditinggal penambang ilegal. Mereka tidak memiliki izin kuasa tambang, tetapi menambang dengan alasan sub kontraktor.‎

" Satu diantara lokasi tambang ilegal di Tanjungpinang, inilah lokasinya. Pengusahanya orang parpol juga," ujar seorang PNS yang mendampingi rombongan, Kamis (6/3).


Kunjungan Tim KPK ditengah matahari diatas kepala ini, tidak mengurangi ‎semangat Gubernur Kepri dan walikota.  Pertanyaan Wakil Ketua KPK Zulkaranen saling bergantian dijawab.

" Rencananya lahan ini untuk perumahan dan peruntukan lainnya,"papar Sani ke Zulkarnaen.

Kurang dari 30 menit mendapat penjelasan dari pihak Pemko Tanjungpinang‎, rombongan menuju lokasi Desa Batu Sembilan perbatasan kota Tanjungpinang dan Bintan.

Penjelasan sama juga diungkap pihak Pemko dan Gubernur. Dilokasi ini, tim KPK terheran-heran melihat bekas tambang yang ditinggal pergi, dengan luas kerusakan sangat besar.

" Itu lokasi siapa yang diujung bukit sana, udah gundul ya. Oh ya, tambang Pengusaha Acok dimana," tanya Seorang rombongan KPK ke wartawan.

"Diujung sana lagi bang," ujar Seorang wartawan lokal.

Tentu pertanyaan seorang rombongan KPK dengan mengungkap nama pengusaha AC, menjadi pertanyaan menarik didengar. Jauh-jauh KPK ke Pulau Bintan, mengungkap satu nama yaitu AC alias Acok. Ada apa dengan nama pengusaha ini, yang tidak asing bagi media di Tanjungpinang.

Sekitar 30 menit di lokasi Tambang Desa Batu Sembilan ini, rombongan mengunjungi lokasi Tambang di Kawasan Galang Batang Bintan.

Menelusuri kawasan hutan bekas terbarkar, dan tambang pasir ilegal di Galang Batang, rombongan sempat tersesat hampir 5 kilo, menuju Kawal Bintan.

Setelah berbalek arah, rombongan menuju lokasi yang dituju, yaitu kawasan 1000 hektar Tambang milik PT Bintan Alumina Indonesia.

Turun dari mobil masing-masing, rombongan disambut pihak pengusaha tambang saja. Tidak terlihat Bupati Bintan atau anggota DPRD Bintan.

" Bapak lagi rapat dari pagi sampai saat ini, membahas anggaran,"ujar Supriono Kadistamben Kabupaten Bintan ke Tribun.

Dilokasi ini, Zulkaranen berulang kali bertanya berapa luas area tambang dan peruntukannya bagaimana. Kenapa tidak dibuat smelter dulu, baru menambang.

" Saat ini melakukan penimbunan lahan dan pembuatan dermaga sandar kapal," jawab perwakilan perusahaan.

Luas juga ya lokasi tambangnya, dan dimiliki pihak swasta, celoteh seorang rombongan KPK lainnya.

Kurang dari 1 jam, rombongan kembali ke Kota Tanjungpinang. Usai penjelasan, pihak perusahaan tersenyum dan bertanya-tanya yang mana saja rombongan KPK nya.

" Wartawannya ramai sekali, sampai pakai dua bus, orang KPK nya ngak ketahuan yang mana," papar pihak perusahaan Bintan Alumina bertanya-tanya.

Menurut protokoler Pemprov Kepri, rombongan KPK setelah berkunjung ke lokasi tambang, akan wawancara ke RRI Tanjungpinang. Jumat pagi ada acara di UMRAH Dompak. (dedy suwadha)

Senin, 03 Maret 2014

Cerita Mantan Tentara Dwikora : Sebelum Usman Harun ada 7 Relawan Gugur Melawan Tentara Boneka Inggris

-- Purn Kopral KKO Sumantri ‎ Terus Berjuang Hingga Kini (Tulisan 2)

Bicara konfrontasi Indonesia ke Singapura dan hangat lagi setelah KRI Usman Harun, Sumantri memiliki cerita yang menarik juga. Terutama dia menceritakan sosok Herman Thio, yang pernah dibuat Tribun Batam pertengahan Februari 2014 lalu. Sumantri menjelaskan kalau aksi Herman Thio benar adanya. Karena Yang merekrut Herman Thio menjadi Relawan dan dijadikan Tentara Nasional Malaya, bukan Malyasia adalah dirinya.

" Herman Thio muda itu saya yang merekrutnya. Dia bekerja sebagai tukang suruh-suruh di Markas Brimob di Karimun. Bersama 60 orang lainnya, saya ikut melatih dia bagaimana perang strategi, merakit bom dan bagaimana ‎sistem bertahan dan menyerang. Waktu itu masuk Batalion berbeda dengan Usman Harun, yang bermarkas di Pulau Sambu," tutur Sumantri. 

Konfrontasi Singapura inilah, titik kalah Presiden Soekarno, karena politik PKI dan Politik lainnya. Sehingga sosok Soeharto naik menjadi Presiden.

Bicara Kenapa Gedung MC Donald jadi target ledakan, Sumantri sangat mengetahui sekali alasannya. Bagi dia, konfrontasi ke Singapura bentuk dukungan Indonesia yang di minta Partai Oposisi Malaysia, yang tertekan dengan pemerintahan Inggris.

Oleh itu, dia ingat betul, kalau pimpinan dia mengerahkan pasukan pengintai ke Singapura melalui jalur Malaysia. Partai Oposisi Umno Malaysia waktu itu, memfasilitasi dan berada paling depan pintu masuk ke Singapura.

" Usman dan Harun adalah Pahlawan. Sebenarnya, ada relawan dan pasukan kami tewas baku tembak sebelumnya. Kami menyebutnya Pertempuran Gunung Pulai Malaka. Ada tujuh prajurit tewas. Saya cuma ingat tiga nama, mereka relawan asal Melayu, Flores NTT dan orang Jakarta. Ada juga setingkat perwira yang gugur. Sejak itulah, makin ketat pengawasan zona di Singapura," tutur Sumantri lagi.

Ada namanya Bujang, Ada Toman Lokaa, ada Darwis. Sisanya lupa. Tapi, Sumantri memiliki dokumen dan foto-foto pasukannya. 

" Sebagai militer saya tidak langsung terjun ke Singapura. Saya berada di perbatasan antara Mayalsia dan Singapura. Dan, dokumen-dokumen itu pernah saya serahkan ke Presiden Megawati waktu datang ke Batam. Dan, berkat pertemuan itu juga, Film PKI yang dibuat dan diputar dan ditonton pelajar kita hilang dari Indonesia. Itu film salah besar, dan memutar sejarah. Apakah ada unsur asing di film itu, sepertinya saya rasakan," ujar Sumantri, yang pendengarannya dibantu alat pengeras.

‎Dijelaskan Sumantri, selain dirinya yang masih hidup dan berada di Kepri, anggota yang masih hidup dan dikela Herman Thio dan satu lagi bermarga Panjaitan di Karimun. 

Saat ini, Sumantri hidup biasa. Karena paska Konfrontasi dia keluar dari militer dan membuka usaha. Sumantri sehari-hari menggunakan vespa warna hijau. Banyak dekat dengan tokoh masyarakat, karena pengalamannya serta perannya sebagai mantan pasukan Konfrontasi. 

" Oh ya, kenapa banyak yang jadi Relawan, tentu ada uang saku. Kalau konfrontasi ke Singapura ada uang sakunya, tapi Off derecord juga,"ujar Sumantri. 

Walau berstatus purnawirawan, Sumantri belum tercatat sebagai veteran perang Indonesia. 
" Saya masih perjuangkan status sebagai Veteran. Kalau dulu saya tidak mau karena dikasih 400 ribu saja, setelah ketemu bu Mega, naik jadi 1,4 juta. Selain memiliki teman dan usaha sendiri, kini Sumantri juga dipercaya masyarakat untuk membantu masalah yang dihadapi dengan pemerintah daerah, terutama sengketa lahan," papar Sumantri mengakhiri. (dedy suwadha) 
 
nb : Penulis berniat ingin menuliskan sejarah ini dan menjadikan sebuah buku. Doa kan ya..

Cerita Mantan Tentara Dwikora ke Irian Barat dan Kematian John F Kennedy

-- Purn Kopral KKO Sumantri ‎ Terus Berjuang Hingga Kini (Tulisan 1)

Namanya Soemantri atau Indonesiannya Sumantri, usia saat ini 70 tahun lebih. Postur tubuh tinggi kurus, namun masih terlihat gaya militernya. Mengenakan topi loreng lusuh, berjaket Jean biru muda, Sumantri datang ke sejumlah media di Tanjungpinang.

Dikalangan wartawan, sosoknya diketahui sebagai orang tua purnawirawan TNI yang selalu membawa setumpuk berkas dan surat laporan, terkait masalah lahan di Kota Tanjungpinang dan di Kabupaten Bintan. Bapak  ini dipercaya sejumlah masyarakat untuk ikut membantu mengurus lahan tanah, yang saat ini tanah-tanah masyarakat sudah dikuasai orang-orang berduit dari Pulau Jawa dan orang kaya di Kepri.

Luas tanah itu mencapai ribuan hektar. Seperti hasil pemberitaan hasil klipingnya, pada kasus tanah melibatkan PT Buana Mega Wisata (BMW) dengan masyarakat 10 desa di Kabupaten Bintan.
 
 Sumantri terlihat profesional karena berkas itu  tertata dan tersusun rapi. Seperti dokumen surat laporan ke BPN dan kopian kliping koran yang diperlihatkan ke Tribun-Bintan News. Berhasilkah perjuangan bapak Sumantri ini, sepertinya belum, namun dirinya tempat mengadu masyarakat agar bisa perjuangkannya.

Gigihnya bapak satu anak dan empat cucu ini, mulai mendatangi intansi-instasi terkait, baik di Kepri maupun ke Pusat. Baik mengirimkan surat ke pemerintah daerah sampai mengirim ke Presiden. 

Dengan latar itulah, diapun kembali ditunjuk menjadi juru bicara untuk sengketa lahan tidur di Kawasan Senggarang dengan luas mencapai 290 hektar, antara PT. Yakin Perkasa Propertama (YPP) dengan warga tempatan di Senggarang. 

Panjang lebar menceritakan masalah sengketa lahan di Kepri ini. Mulai siapa semestinya pemilik, dan siapa ‎yang bermain, bisa diketahuinya. Namun, bagi Tribun-Bnews bukan masalah sengketa lahan yang menarik. Tetapi kehidupan muda Sumantri yang perlu diketahui masyarakat umum.

Kepiawaiannya menyusun data-data terinci ini, ternyata pengalaman dia sebagai intelijen mliter yang terlibat langsung dalam ‎ perang ke Irian Jaya, serta konfrontasi ke Singapura yang diduduki militer Inggris. 

" Waktu di Irian Barat dulu, bisa dikatakan kami siap mati. Bayangkan, meriam Belanda itu, besarnya minta ampun, kena kapal langsung tenggelam. Waktu itu, pasukan Dari KRI Macan tenggelam, Presiden telah meminta bantuan Rusia, dan mengirimkan sejumlah kapal selamnya. ‎Kalau kapal kita udah pada hancur, dan yang berjuang itu, angkatan laut, angkatan darat dan Pelni. Sasarannya, menghancurkan meriam Belanda di darat, dengan melumpuhkan orang-orang asli Irian dulu, baru bisa menguasai tepi laut, pasukan merapat,"papar Sumantri, Kamis (27/2) di Kantor Tribun-Bintan News Tanjungpinang.

Besarnya meriam itu, membuat kapal dengan jarak jauh sekali bisa langsung meledak. "Ditembakan di Tanjungpinang ini, meledaknya bisa di Pulau Batam sana. Saking jauh dan besarnya peluru meriam itu,‎" ungkap Sumantri membayangkan.

Sumantri sendiri kini tinggal di Griya Senggarang Kota Tanjungpinang. Pangkat terakhirnya Kopral Komando dari satuan KKO TNI AL di Batalion Amphibi.‎ Masuk militer di Surabaya, karena asli Gunung Sahari Surabaya. Sumantri tinggal di Kepri, semenjak selesai massa Konfrontasi Indonesia ke Singapura saat ini. 

Ditambahkan Sumantri, waktu pasukan Nica Belanda mundur, setelah mengetahui 6 kapal selam Rusia telah mengepung basis tentara Inggris.  Jelas, waktu itu campur tangan negara lain selain Rusia juga ada. Sukses itu akhirnya Presiden Soekarno Datang ke Irian Barat.

" Waktu Presiden datang, malamnya petinggi militer dan presiden  berdansa. Saya ingat lagunya Terang Bulan. Saya waktu itu, berjaga tidak jauh dari acara. Waktu itu juga, Soekarno dihadapan pasukan ‎ berkata, Setelah ini Kita Ganyang Malaysia," ungkap Sumantri,yang langsung menyatakan dirinya langsung siap mendaftar ke Malaysia.

Sebagai prajurit strategi dan intelijen, Sumantri mengetahui dan hingga saat ini menyimpan data dokumen rahasia strategi militer waktu itu. 

" Irian Barat itu perang terbuka, banyak korban kita. Kami dijelaskan, Indonesia dikepung Inggris dari berbagi sudut, ada Australia, Brunei, Singapura, Malaysia dan Philipina. Posisi strategis Inggris adalah di Irian Barat dan di Singapura. Oleh itu, Presiden Soekarno mengutamakan Irian dulu baru Singapura. Ditambah, Soekarno mendapat dukungan Presiden Amerika John F Kennedy dan pasukan Rusia," ungkap Sumantri.

Entah ada hubungan atau tidak, Tewasnya Presiden AS John Kennedy, tidak berapa lama setelah dia menyatakan ke Inggris agar mundur dari Irian Barat. Terjadilah penembakan presiden.

"Presiden kita berkawan dengan John Kennedy waktu itu. Apakah ada kaitannya, sehingga perintah itu berujung pada kematian John Kennedy," ujar Sumantri.

‎Iseng pertanyaan dilontarkan Tribun, seputar berapa uang saku diberikan pemerintah kepada seluruh pasukan yang berjuang ke Irian Barat. Sumantri tersenyum, dan minta Off Dercord. 

" Off derecord ya masalah uang saku. Tapi, untuk kebutuhan hidup seperti beras sepulang Irian, pasukan tidak habis-habislah," Sumantri tersenyum.

Bagi Sumantri, melihat perjuangan dia dan tentara lain serta relawan di Irian, bagian penting Indonesia, dan memperlihatkan kedaulatan negara ini. Walau, isu utamanya adalah Politik kekuasaan dunia Internasional. 

Sumantri  mengaku sebagai tentara waktu itu karena Kedaulatan Indonesia. Tidak peduli situasi politik tingkat atas waktu itu. Tapi, jika melihat negara-negara tetangga di Indonesia hari ini, Sumantri berpendapat kalau Inggris memang hebat. Tapi, Presiden Soekarno adalah Presiden seumur hidup yang paling hebat. Sayang beliau dibuat tak bisa bicara hingga wafat.(dedy suwadha/ bersambung)

Minggu, 16 Februari 2014

Seminar Iluni UNP Diikuti Ribuan Guru, Fauzi Tawarkan Makam Khusus Iluni


BATAM, TRIBUN - Ribuan guru dari berbagai kota di Indonesia menghadiri Seminar Nasional yang digelar Ikatan Alamni Universitas Negeri Padang di Hotel Swiss Bell Harbour Bay Batam. Hadir sebagai pembicara Wakil Menteri Pendidikan Nasional ‎Profesor  Musliar Kasim tentang Kurikulum 2013.

Menurut Musliar Kasim, kurikulum ‎ baru ini tujuan pendidikan menghasilkan insan Indonesia yang produktif, inovatif, kreatif dan afektif. Tujuan ini dilakukan dengan penguatan sikap, keterampilan dan pengetahuan yang saling integritas. Guru harus memahami bahwa mengajar bukan saja memberikan teori, tapi bagaimana siswa lebih aktif dan kreasi dalam belajar.

‎" Harus ada keseimbangan siswa kita antara hardskill dengan softskillnya. Kurikulum ini menitikan kepada kemampuan itu. Oleh itu, kementrian mendesai pola belajar dan mengajar ke sisiwa seperti itu, mulai tingkat dasar sampai perguruan tinggi. Hasilnya, semua lulusan sesuai dengan kompetensi yang distandarkan," papar Musliar Kasim, Minggu (16/2).

Musliar hadir didampingi Rektor Universitas Negeri Padang, Prof. Dr Phil. H. Yanuar Kiram dan Ketua Komisi X DPR RI H Asman Abnur dan tokoh-tokoh pendidikan. Selain itu, hadir Wakil Gubernur Kepri, dan Walikota Padang Fauzi Bahar, yang juga Ketua Umum Iluni UNP Pusat.


Agenda Seminar Nasional dan Munas memang sengaja diadakan berbarengan agar alumni di Batam berkesempatan mengikuti Munas ke-4 karena akan digelar rapat kerja penyusunan program kerja tahun 2014-2018 dan pemilihan formatur pengurus Iluni Periode 2014-2018.

Sebelumnya Munas dilaksanakan di Kota Padang. Ikatan Iluni UNP dikatakan Bambang mencakup wilayah nasional, sehingga untuk menyelenggaraan Munas dapat dilaksanakan di seluruh Indonesia.

Alumni UNP cukup banyak di Batam sehingga kegiatan akbar tersebut potensial diadakan. Diamati, hampir 60 persen Alumni UNP bekerja di kota dan kabupaten di Riau serta Kepri. Baik yang berprofesi sebagai guru, praktisi, pengusaha dan pekerja industri. 

Budi Guru SMK di Batuaji yang juga peserta Seminar dan Munas‎ menyatakan, selain sosialisasi Kurikulum, tentu ajang ketemu senior dan kawan-kawan kampus lebih menarik. 

" Banyak pengalaman kerja di Batam, tapi berakhir juga jadi guru. Sepertinya sudah takdir kita-kita semua. Jika guru dulu gaji guru cuma cukup, kini profesi ini makin diminati, bahkan banyak tamatan non akta, berlomba-lomba jadi guru dan mendapatkan ijazah akta,"ujar Budi.

Makam Khusus Iluni‎

Untuk musyarah sendiri, dari ribuan peserta yang hadir, hanya diikuti 10 persen dan perwakilan dari kota dan kabupaten di Indonesia. Kegiatan dibuka Fauzi Bahar selaku Ketua Umum dan dilanjutkan sidang dipimpin Prof Ganefri selaku Sekjen Iluni. 

Usai menerima laporan pertanggung jawaban dengan saldo akhir 500 juta lebih, dengan tujuan untuk membuat Graha Iluni UNP di Kota Padang, Fauzi juga menawarkan lahan tanahnya di Kota Padang, untuk dibuka dan dijadi Makam khusus bagi Iluni IKIP dan UNP. Tentu dibutuhkan pendataan jika memang disetujui.

" Saya akan hibahkan tanah untuk makam buat Iluni UNP di Padang. Pertimbangannya, makam di Tunggul Hitam Kota Padang sudah penuh. Kasihan jika para senior dan profesor kita nanti keluarga binggung mencari tanah makam. Intinya bukan berniat ‎apa-apa, tapi untuk kita semua juga,"ujar Fauzi menawarkan.

Munas sendiri masih berlangsung hingga Minggu malam, dan pembahasan struktur organisasi ke daerahan yang paling alot dalam diskusi kalinya. ‎(ded / 16 februari 2014 ) 

Jumat, 14 Februari 2014

‎"Misteri" Dewi Persik dan Gunung Kelud di Malam Valentine


‎Hiii.. hiiii.. Hiii...hii Hiii. Seram Juga kalau dengar ketawa seperti itu. Dulu, waktu jaman drama radio, ketawa seperti ini menjelang magrib membahana, kisah-kisah misteri waktu itu ampuh menakutkan anak-anak tidak main keluar rumah disaat magrib.

Ya, ceritanya seputar misteri gunung dan kerajaan jaman dulu. Pendekar melawan jin lengkap dengan bunyi-bunyi pedangnya.  Dan, beranjak remaja, drama radio hilang berganti drama dan sinetron di televisi. Eh, sampai sekarang masih menarik di sinetronkan bersambung.

Tidak salah sih, kan itu sejarah. Namun yang mulai bingung, ketika alur cerita Dinaikan menjadi film berdurasi lebih 1 jam. Pemainnya, bisa ditebak, untuk menarik penonton di bioskop, maka adegan seronok alias cabul seakan halal dan wajib hadir.

Siapakah pemainnya dan ditunggu-tunggu, ya dalam kurun 5 tahun terakhir, yang mendominasi kalau tidak Julia Preszz atau Dewi Persik. 

Dua sosok wanita ini, dinilai menjual bukan karena wajahnya, tapi karena bawaannya, tepatnya dada dan paha. Dua artis ini ikon sex indonesia lah. 

Ok, mari kita fokus ke Dewi Persik saja. Menilai namnya, Persik itu apa identik dengan Persatuan S.. Kediri. Atau ada makna lain ya, maaf saya tidak tahu.

Bicara sosok Dewi, sepertinya mengalahkan isu KRI Usman dan Harun. Dewi Persik mulai Kamis, 14 Februari 2014, Malam dijebloskan ke Penjara ( malam valentin) . ‎Dan, tidak berapa lama, Gunung Kelud di Kota Kediri pun Meledak dan membara.

Apakah ada kaitannya, Hmmm kayaknya tidak deh. Cuma saya mengkait-kaitkan saja kok. Biar enak tulisan ini.  ‎
Karena tidak ada kaitannya, maka atas kejadian dan erupsi Gunung Kelud, secara pribadi saya turut berduka semoga masyakarat bisa menerima cobaan dari Yang Maha Kuasa. Satu paham yang saya ketahui, setiap cobaan dari Pencipta, ada sebab dan latar belakang sebelumnya. 

Selain itu, bagi saya bencana alam ini, seperti gunung meletus, dan gempa sepertinya saya melihat ada siklusnya di tahun 2004 silam.

Dimulai Gunung Meletus di NTT, disusul di Jawabarat, dan baru disusul Gempa Atjeh.

Apakah tanda-tanda bencana besar ini akan terjadi lagi di Sumatera, hanya pencipta yang berkehendak. Cuma saran, Sudahkah Kita siap menerima kondisi itu, jika memang kembali terjadi. Dan, saran saja, Waspada Bagi Masyarakat di Pesisir Barat Sumatera. (dedy suwadha / 14 februari 2014) ‎
 

Blogger news

Blogroll

About

Copyright © Modus News Design by BTDesigner | Blogger Theme by BTDesigner | Powered by Blogger