Dedy Tribun . Diberdayakan oleh Blogger.

Rabu, 12 Februari 2014

Caleg?? Sudahkah Anda Blusukan Hari Ini


Jadwal resmi kampanye terbuka tinggal beberapa minggu lagi. Walau, ‎gitu hampir merata caleg mencuri Start kampanye yang dibungkus sosialisasi wajah, baik di jalanan maupun di media-media.

Curi Start dilakukan mulai caleg lama dan caleg baru. Baru karena tahun 2014 ini, ada banyak kesempatan jadi Caleg Gratis dan cukup berijazah sarjana atau tokoh masyarakat. Semua terbuka lebar, dan rata-rata berpendapat siapa tau jadi. 

Karena gratis, tentu partainya juga kurang favorit, cuma memenuhui kuota caleg saja kayaknya. Saya tidak mengkomentari anda maju dari partai apa, tapi jika benar-benar memanfaatkan kesempatan itu, bisa saja partai Anda akan menjadi partai favorit di tahun ini.  Caranya, dengan berani mengkritisi rekam jejak caleg lama yang ingin maju lagi.

Mengkritisi boleh, tapi lakukanlah dengan baik dan sopan. Misalnya, berbicara kritis tapi ada datanya. Bukan mengkritisi tanpa data, ujung-ujungnya pencemaran nama baik.  

Caleg yang pintar biasanya memainkan ‎ data dan memiliki tim sejak lama. Tim itu yang bekerja secara sistematis, sambil mengumpulkan data didaerah pemilihannya. Tim inilah yang mengkompori caleg tertentu partai itu buruk.. Intinya tim mampu memutarkan isu, agar caleg mereka laku dijual.

Butuh biayakah, tentu‎.. besarkah relatif. Tapi, kalau dilakukan sejak lama, maka tidak akan terasa. Beda, kalau jadi caleg karena coba-coba.

Biasanya, caleg seperti ini cenderung menyuarakan sakit hatinya karena dulu saya tak dapat, keluarga itu tak dapat, kok cuma keluarga mereka saja yang dapat. Hasilnya, kritis yang mucul bukan berdasarkan data, tapi berdasarkan kepentingan pribadi.

Semoga saja, anda tidak termasuk demikian, jikapun ya, maaf ya ngak masuk menyinggung, tapi cuma mengingatkan saja. Karena, masih ada waktu untuk tampil beda dari caleg lain.

Jangan takut, dengan caleg ber"uang" atau caleg lama. Biasanya, mereka caleg ini memanfaatkan pola transaksi.  

Mengutip pernyataan Ketua Bawaslu pusat di TV siang tadi, Caleg dengan uang banyak, akan mendekati tokoh-tokoh masyarakat tertentu di wilayah pemilihannya. Artinya, cuma beberapa sosok saja yang terbeli. 

" Bagi beras, sembako, pakaian kayaknya sudah kurang tepat dalam massa sosialisasi caleg saat ini. Pendekatan ketokoham juga kurang mengena. Bantuan sembako, ya cocoknya‎ bagi masyarakat korban bencana,"ujar ketua Bawaslu itu.

Saran saja, manfaatkan massa sosialisasi lainnya dengan setiap hari Blusukan. Datang dan silahturahmi warga, tanyakan apa yang dibutuhkan, masalah apa yang perlu segera dilakukan. 

Misal, masalah uang sekolah anak, jadilah caleg yang mengurusnya baik di sekolah maupun ke tingkat lebih tinggi di pemerintahan. Atau masalah kesehatan, bantu mengurus keluarga dan korban yang sakit. Intinya, mengutamakan memberikan Jasa, lebih mahal dibanding bagi-bagi duit dan sembako.

Siapa yang bisa jamin, sembako diberi anda akan dipilih besok, siapa tau, ada caleg lain memberi sembako lain dalam jumlah besar, otomatis Anda akan dikesampingkan saat pencoblosan nanti. 

Oh, anda berpendapat beri bantuan pada kelompok atau SARA tertentu, ya bisa saja, tapi kan Anda bukan satu-satunya juga melakukan yang sama. 

Cara ampuh memengaruhi calon pemilih, ya dengan memberikan lapangan kerja pada warga yang membutuhkan. Mau bukti, ya Jokowi di Solo dengan usaha kayunya, membuat banyak lapangan kerja, dan itu membantu dan dikenang masyarakat.

Memang tulisan ini cuma cuap-cuap saja, tapi saya cuma memberi ide atau cuma sekadar perbandingan apakah Anda Yang jadi Caleg sudah atau belum melakukan.

Kalau menurut saya, masalah masyarakat saat ini, seputar pendidikan, kesehatan, lapangan kerja, susah mendapatkan rumah tinggal layak huni, susah mendapatkan fasilitas air dan listrik dan masalah berkaitan dengan hukum dan aparat pemerintah.

Kalau masalah perut, semua orang bermasalah sama, baik kaya maupun miskin. Nah, bagaimana caranya mengetahui kebutuhan masyarakat ini, ya dengan Blusukan. Pertanyaannya, Sudahkan Anda Blusukan Hari ini. (dedy suwadha / 12 februari 2014)

0 komentar:

Posting Komentar

Rabu, 12 Februari 2014

Caleg?? Sudahkah Anda Blusukan Hari Ini


Jadwal resmi kampanye terbuka tinggal beberapa minggu lagi. Walau, ‎gitu hampir merata caleg mencuri Start kampanye yang dibungkus sosialisasi wajah, baik di jalanan maupun di media-media.

Curi Start dilakukan mulai caleg lama dan caleg baru. Baru karena tahun 2014 ini, ada banyak kesempatan jadi Caleg Gratis dan cukup berijazah sarjana atau tokoh masyarakat. Semua terbuka lebar, dan rata-rata berpendapat siapa tau jadi. 

Karena gratis, tentu partainya juga kurang favorit, cuma memenuhui kuota caleg saja kayaknya. Saya tidak mengkomentari anda maju dari partai apa, tapi jika benar-benar memanfaatkan kesempatan itu, bisa saja partai Anda akan menjadi partai favorit di tahun ini.  Caranya, dengan berani mengkritisi rekam jejak caleg lama yang ingin maju lagi.

Mengkritisi boleh, tapi lakukanlah dengan baik dan sopan. Misalnya, berbicara kritis tapi ada datanya. Bukan mengkritisi tanpa data, ujung-ujungnya pencemaran nama baik.  

Caleg yang pintar biasanya memainkan ‎ data dan memiliki tim sejak lama. Tim itu yang bekerja secara sistematis, sambil mengumpulkan data didaerah pemilihannya. Tim inilah yang mengkompori caleg tertentu partai itu buruk.. Intinya tim mampu memutarkan isu, agar caleg mereka laku dijual.

Butuh biayakah, tentu‎.. besarkah relatif. Tapi, kalau dilakukan sejak lama, maka tidak akan terasa. Beda, kalau jadi caleg karena coba-coba.

Biasanya, caleg seperti ini cenderung menyuarakan sakit hatinya karena dulu saya tak dapat, keluarga itu tak dapat, kok cuma keluarga mereka saja yang dapat. Hasilnya, kritis yang mucul bukan berdasarkan data, tapi berdasarkan kepentingan pribadi.

Semoga saja, anda tidak termasuk demikian, jikapun ya, maaf ya ngak masuk menyinggung, tapi cuma mengingatkan saja. Karena, masih ada waktu untuk tampil beda dari caleg lain.

Jangan takut, dengan caleg ber"uang" atau caleg lama. Biasanya, mereka caleg ini memanfaatkan pola transaksi.  

Mengutip pernyataan Ketua Bawaslu pusat di TV siang tadi, Caleg dengan uang banyak, akan mendekati tokoh-tokoh masyarakat tertentu di wilayah pemilihannya. Artinya, cuma beberapa sosok saja yang terbeli. 

" Bagi beras, sembako, pakaian kayaknya sudah kurang tepat dalam massa sosialisasi caleg saat ini. Pendekatan ketokoham juga kurang mengena. Bantuan sembako, ya cocoknya‎ bagi masyarakat korban bencana,"ujar ketua Bawaslu itu.

Saran saja, manfaatkan massa sosialisasi lainnya dengan setiap hari Blusukan. Datang dan silahturahmi warga, tanyakan apa yang dibutuhkan, masalah apa yang perlu segera dilakukan. 

Misal, masalah uang sekolah anak, jadilah caleg yang mengurusnya baik di sekolah maupun ke tingkat lebih tinggi di pemerintahan. Atau masalah kesehatan, bantu mengurus keluarga dan korban yang sakit. Intinya, mengutamakan memberikan Jasa, lebih mahal dibanding bagi-bagi duit dan sembako.

Siapa yang bisa jamin, sembako diberi anda akan dipilih besok, siapa tau, ada caleg lain memberi sembako lain dalam jumlah besar, otomatis Anda akan dikesampingkan saat pencoblosan nanti. 

Oh, anda berpendapat beri bantuan pada kelompok atau SARA tertentu, ya bisa saja, tapi kan Anda bukan satu-satunya juga melakukan yang sama. 

Cara ampuh memengaruhi calon pemilih, ya dengan memberikan lapangan kerja pada warga yang membutuhkan. Mau bukti, ya Jokowi di Solo dengan usaha kayunya, membuat banyak lapangan kerja, dan itu membantu dan dikenang masyarakat.

Memang tulisan ini cuma cuap-cuap saja, tapi saya cuma memberi ide atau cuma sekadar perbandingan apakah Anda Yang jadi Caleg sudah atau belum melakukan.

Kalau menurut saya, masalah masyarakat saat ini, seputar pendidikan, kesehatan, lapangan kerja, susah mendapatkan rumah tinggal layak huni, susah mendapatkan fasilitas air dan listrik dan masalah berkaitan dengan hukum dan aparat pemerintah.

Kalau masalah perut, semua orang bermasalah sama, baik kaya maupun miskin. Nah, bagaimana caranya mengetahui kebutuhan masyarakat ini, ya dengan Blusukan. Pertanyaannya, Sudahkan Anda Blusukan Hari ini. (dedy suwadha / 12 februari 2014)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

 

Blogger news

Blogroll

About

Copyright © Modus News Design by BTDesigner | Blogger Theme by BTDesigner | Powered by Blogger