Dedy Tribun . Diberdayakan oleh Blogger.

Selasa, 20 Mei 2014

Pilpres 2014, Kesukseskan Prabowo dan Jokowi "Kalahkan" Partai Ustad‎


Udah Lama Ngak Mikir dan Menulis, Eh Dah Ada Dua Capres. Pemilihan Presiden 9 Juli 2014 mendatang sudah jelas perrtarung Jokowi-JK dan Prabowo- Hatta. Sedangkan Partai Pak SBY kelihatannya sebagai wasitnya.

Dua pasangan ini hasil positif yang berjanji akan memajukan Indonesia. Prabowo latar militer dan memiliki taktik dan strategi kuat untuk mengalahkan lawannya. Langkah awal Prabowo dengan "mengalahkan" para parpol islam untuk merapat dan mendukungnya. Itu terbukti.

Padahal, jika parpol islam bersatu, bisa saja membuat dan menghadirkan Capres nya sendiri. Saya nilai, Parpol Islam Munafik.. Bicara menentang Neoliberalisme, anti Amerika, dan segalanya, eh pas ada kesempatan maju bersama, malah hilangkan kesempatan..

Partai Berbasis Islam itu, PAN dengan Basis Muhamadyah‎, PKB dan PPP berbasis NU, PKS, PPP berbasis Islam gabungan. Berapa total suara dan kursi, maaf sye lupa hitungannya, tapi sudah memenuhi syarat mengajukan Capres sendiri.

Sekali lagi, partai Islam jadi penonton ditengah keramaian dukungan. Sayapun menduga, mungkin Partai berbasis Agama ini kurang modal, atau memang para elit Partai ingin hidup enak menjaga keutuhan para kolega dan keluarga.

Ya, kalau berpikiran seperti Ustad, ya setinggi apapun ilmu dan kemampuan, akan kembali ke sifat Ustadnya. Modusnya. Hidup bersahaja, dari bantuan Umat dan Sumbangan Mesjid.

Kayaknya, inilah yang terjadi dengan Para Petinggi Partai Islam. Ok, mari kita tinggalkan Partai Islam ini sebentar. Karena Nasi Dah Jadi Basi..

Faktanya, sekaya apapun negera di Arab sana, hancur juga dan takut dengan Amerika serta sekutunya.

Kembali ke Jendral Bintang 3 Prabowo. Sosok mumpuni tegas dan memang ideal menjadi pemimpin negeri ini. Tapi itu, sebelum Ada Sosok Jokowi.

Sosok Prabowo mampu menjawab kegalauan masyarakat yang menilai presiden SBY plin-plas dalam menentukan sikap politiknya, terutama masalah Malaysia dan Singapura.

Org berharap, jika Prabowo presiden, tu Malaysia kalau masih menklaim daerah perbatasan Indonesia, diserbu saja. Pertanyaannya, apakah berani Prabowo jika Terpilih Jadi presiden ajak perang Malaysia untuk menyelesaikan sengketa perbatasan. Kalau pendapat saya, Mikirrrr Kali.

Jadi ketegasan seperti apa yang akan dibuat Pak Prabowo, jika isu itu muncul lagi. Menarik kita tunggu jika ada.. dan Jika memang Prabowo jadi Presiden Terpilih.

Visi misi Prabowo adalah ekonomi pertanian dan kelautan. Pertanyaannya, investor dari negara mana yang mau bergabung, jika Thailand, Vietnam dan Malaysia, pertanian mereka maju dengan dana Amerika dan sekutunya. 

Kalau dari Amerika lagi, jelas tidak akan mau investasi di Indonesia, kalau investasi lagi, trus produksi dan dijual ke mana. Masak dijual ke Malaysia, Thailand dan Vietnam juga.. Ngak Lucu.. 

Hasilnya, mungkin pertanian dan perikanan kita dibuat dan dijual lagi ke masyarakat sendiri. Kalau itu boleh lah, syaratnya harga harus murah dong dari produk import.

Ini baru segi ekonomi pertanian dan perikanan. Sektor lain. Ya panjang lah kalau mau dikritisi.

Cuma satu yang menjadi pertanyaan saya, komitmen Prabowo tentang Kebebasan Pers dan Kebebasan Kampus belum terlihat pendapatnya seperti apa. Semoga ada yang bisa menjawabnya.

‎Ok, mari kita lihat sosok Capres Jokowi.
Saya sempat berpikir, hasil hitungan cepat Pemilu Legislatif adalah kemenangan partai berbasis agama. Ditengah isu SARA yang menyerang Jokowi, dihari-hari terakhir Pileg, ampuh mengubah pilihan masyarakat di luar Pulau Jawa.

Ya, sosok Jokowi yang banyak dieksposes seputar blusukannya, memberi nilai positif bagi rakyat kecil. Tapi, sayangnya ekspose kepribadian dan bagaimana dia beribadah sehari-hari kurang tereksposes ke media. Dan, itu menjadi bahan bagi lawan politik Jokowi, dan memang dimanfaatkan sekali dengan menyerang melalui media sosial dan pesan berantai. 

Apapun itu, Udah berlalu. Tinggal momentum 1 bulan ini, tim sukses Jokowi - JK membisikkan ke media, ekspose dong momen Solat berjemaah keluarga besar Jokowi..‎ Bisa jadi pemilih fanatik agama akan memberi pikiran baru.

Jokowi berpasangan dengan Jusuf Kala sepertinya pilihan untuk keterwakilan orang Timur dan Masyarakat perantau Minang.

Masi ingat, Istri Jusuf Kalla adalah Bundo Kanduang orang Minang.

Pemilih Minang mendengar nama urang Awak, akan senang hati akan memilih. Sedangkan, sosok pengusaha Dari Indonesia Timur telah merajai dan melekat mendengar sosok Jusuf Kalla.

Tinggal peran NU dengan PKBnya serta Wiranto dengan dukungan Jenderal Militer akan memperkokoh pasangan presiden Blusukan ini.

Saya membaca sejumlah Visi misi pasangan muda-tua ini. Cukup menarik, karena ditonjolkan masalah pendidikan budi perketi dan menghilangkan sistem pendidikan sekolah yang ribet saat ini.

Pertanyaannya, Jokowi sanggup tidak menyelesaikan dan meluruskan pemikiran para Guru di Indonesia ini. Guru saat ini, sya lihat mengutamakan gaji kompetensi ketimbang hasil dan keramahan siswa kepada lingkungan sekitar.

Kelemahan pasangan ini, mungkin soal pengaruh militernya. Harus dipahami, Indonesia terbentuk dengan simbahan darah manusia, bukan diberi oleh Jepang atau Belanda.

Banyak keluarga berkorban untuk Kemerdekaan. Artinya, banyak juga Org di Indonesia berjasa, dan berlatar kehidupan militer. 

Salah mengambil sikap, akan menimbulkan konflik panjang. Jika Jokowi terpilih, tentu ungkapan Ngak Mikir, Pusing, Ora Opo-opo harus dipinggirkan.  
Cukup sekian dulu pemikiran hari ini, setelah dua bulan tidak menuangkan pikiran. 

Oh ya, satu harapan, siapapun Presiden Terpilih saya Harap, Lebaran Idulfitrinya Serentak seperti zaman Orde Baru. Biar Kami masyarakat ini Libur Lebaran tidak terganggu (dedy suwadha /20 Mei 2014)

1 komentar:

  1. Salam Kenal.. :)
    KUNGJUNGI GAME ONLINE TERPERCAYA
    1. Prediksi togel
    2. Togel sydney
    3. Togel Sgp
    4. Togel Hk
    <----->
    LIVE SINGAPORE POOLS
    1. Live Sgp
    2. Live4d
    3. Live toto
    <----->
    Semoga info ini bermanfaat dan Trims buat Admin (y)

    BalasHapus

Selasa, 20 Mei 2014

Pilpres 2014, Kesukseskan Prabowo dan Jokowi "Kalahkan" Partai Ustad‎


Udah Lama Ngak Mikir dan Menulis, Eh Dah Ada Dua Capres. Pemilihan Presiden 9 Juli 2014 mendatang sudah jelas perrtarung Jokowi-JK dan Prabowo- Hatta. Sedangkan Partai Pak SBY kelihatannya sebagai wasitnya.

Dua pasangan ini hasil positif yang berjanji akan memajukan Indonesia. Prabowo latar militer dan memiliki taktik dan strategi kuat untuk mengalahkan lawannya. Langkah awal Prabowo dengan "mengalahkan" para parpol islam untuk merapat dan mendukungnya. Itu terbukti.

Padahal, jika parpol islam bersatu, bisa saja membuat dan menghadirkan Capres nya sendiri. Saya nilai, Parpol Islam Munafik.. Bicara menentang Neoliberalisme, anti Amerika, dan segalanya, eh pas ada kesempatan maju bersama, malah hilangkan kesempatan..

Partai Berbasis Islam itu, PAN dengan Basis Muhamadyah‎, PKB dan PPP berbasis NU, PKS, PPP berbasis Islam gabungan. Berapa total suara dan kursi, maaf sye lupa hitungannya, tapi sudah memenuhi syarat mengajukan Capres sendiri.

Sekali lagi, partai Islam jadi penonton ditengah keramaian dukungan. Sayapun menduga, mungkin Partai berbasis Agama ini kurang modal, atau memang para elit Partai ingin hidup enak menjaga keutuhan para kolega dan keluarga.

Ya, kalau berpikiran seperti Ustad, ya setinggi apapun ilmu dan kemampuan, akan kembali ke sifat Ustadnya. Modusnya. Hidup bersahaja, dari bantuan Umat dan Sumbangan Mesjid.

Kayaknya, inilah yang terjadi dengan Para Petinggi Partai Islam. Ok, mari kita tinggalkan Partai Islam ini sebentar. Karena Nasi Dah Jadi Basi..

Faktanya, sekaya apapun negera di Arab sana, hancur juga dan takut dengan Amerika serta sekutunya.

Kembali ke Jendral Bintang 3 Prabowo. Sosok mumpuni tegas dan memang ideal menjadi pemimpin negeri ini. Tapi itu, sebelum Ada Sosok Jokowi.

Sosok Prabowo mampu menjawab kegalauan masyarakat yang menilai presiden SBY plin-plas dalam menentukan sikap politiknya, terutama masalah Malaysia dan Singapura.

Org berharap, jika Prabowo presiden, tu Malaysia kalau masih menklaim daerah perbatasan Indonesia, diserbu saja. Pertanyaannya, apakah berani Prabowo jika Terpilih Jadi presiden ajak perang Malaysia untuk menyelesaikan sengketa perbatasan. Kalau pendapat saya, Mikirrrr Kali.

Jadi ketegasan seperti apa yang akan dibuat Pak Prabowo, jika isu itu muncul lagi. Menarik kita tunggu jika ada.. dan Jika memang Prabowo jadi Presiden Terpilih.

Visi misi Prabowo adalah ekonomi pertanian dan kelautan. Pertanyaannya, investor dari negara mana yang mau bergabung, jika Thailand, Vietnam dan Malaysia, pertanian mereka maju dengan dana Amerika dan sekutunya. 

Kalau dari Amerika lagi, jelas tidak akan mau investasi di Indonesia, kalau investasi lagi, trus produksi dan dijual ke mana. Masak dijual ke Malaysia, Thailand dan Vietnam juga.. Ngak Lucu.. 

Hasilnya, mungkin pertanian dan perikanan kita dibuat dan dijual lagi ke masyarakat sendiri. Kalau itu boleh lah, syaratnya harga harus murah dong dari produk import.

Ini baru segi ekonomi pertanian dan perikanan. Sektor lain. Ya panjang lah kalau mau dikritisi.

Cuma satu yang menjadi pertanyaan saya, komitmen Prabowo tentang Kebebasan Pers dan Kebebasan Kampus belum terlihat pendapatnya seperti apa. Semoga ada yang bisa menjawabnya.

‎Ok, mari kita lihat sosok Capres Jokowi.
Saya sempat berpikir, hasil hitungan cepat Pemilu Legislatif adalah kemenangan partai berbasis agama. Ditengah isu SARA yang menyerang Jokowi, dihari-hari terakhir Pileg, ampuh mengubah pilihan masyarakat di luar Pulau Jawa.

Ya, sosok Jokowi yang banyak dieksposes seputar blusukannya, memberi nilai positif bagi rakyat kecil. Tapi, sayangnya ekspose kepribadian dan bagaimana dia beribadah sehari-hari kurang tereksposes ke media. Dan, itu menjadi bahan bagi lawan politik Jokowi, dan memang dimanfaatkan sekali dengan menyerang melalui media sosial dan pesan berantai. 

Apapun itu, Udah berlalu. Tinggal momentum 1 bulan ini, tim sukses Jokowi - JK membisikkan ke media, ekspose dong momen Solat berjemaah keluarga besar Jokowi..‎ Bisa jadi pemilih fanatik agama akan memberi pikiran baru.

Jokowi berpasangan dengan Jusuf Kala sepertinya pilihan untuk keterwakilan orang Timur dan Masyarakat perantau Minang.

Masi ingat, Istri Jusuf Kalla adalah Bundo Kanduang orang Minang.

Pemilih Minang mendengar nama urang Awak, akan senang hati akan memilih. Sedangkan, sosok pengusaha Dari Indonesia Timur telah merajai dan melekat mendengar sosok Jusuf Kalla.

Tinggal peran NU dengan PKBnya serta Wiranto dengan dukungan Jenderal Militer akan memperkokoh pasangan presiden Blusukan ini.

Saya membaca sejumlah Visi misi pasangan muda-tua ini. Cukup menarik, karena ditonjolkan masalah pendidikan budi perketi dan menghilangkan sistem pendidikan sekolah yang ribet saat ini.

Pertanyaannya, Jokowi sanggup tidak menyelesaikan dan meluruskan pemikiran para Guru di Indonesia ini. Guru saat ini, sya lihat mengutamakan gaji kompetensi ketimbang hasil dan keramahan siswa kepada lingkungan sekitar.

Kelemahan pasangan ini, mungkin soal pengaruh militernya. Harus dipahami, Indonesia terbentuk dengan simbahan darah manusia, bukan diberi oleh Jepang atau Belanda.

Banyak keluarga berkorban untuk Kemerdekaan. Artinya, banyak juga Org di Indonesia berjasa, dan berlatar kehidupan militer. 

Salah mengambil sikap, akan menimbulkan konflik panjang. Jika Jokowi terpilih, tentu ungkapan Ngak Mikir, Pusing, Ora Opo-opo harus dipinggirkan.  
Cukup sekian dulu pemikiran hari ini, setelah dua bulan tidak menuangkan pikiran. 

Oh ya, satu harapan, siapapun Presiden Terpilih saya Harap, Lebaran Idulfitrinya Serentak seperti zaman Orde Baru. Biar Kami masyarakat ini Libur Lebaran tidak terganggu (dedy suwadha /20 Mei 2014)

1 komentar:

  1. Salam Kenal.. :)
    KUNGJUNGI GAME ONLINE TERPERCAYA
    1. Prediksi togel
    2. Togel sydney
    3. Togel Sgp
    4. Togel Hk
    <----->
    LIVE SINGAPORE POOLS
    1. Live Sgp
    2. Live4d
    3. Live toto
    <----->
    Semoga info ini bermanfaat dan Trims buat Admin (y)

    BalasHapus

 

Blogger news

Blogroll

About

Copyright © Modus News Design by BTDesigner | Blogger Theme by BTDesigner | Powered by Blogger