Dedy Tribun . Diberdayakan oleh Blogger.

Kamis, 06 Maret 2014

Sidak.. Tim KPK Tanya Dimana Tambang Acok ke Wartawan


Jauh-jauh rombongan KPK datang ke sejumlah lokasi tambang di Tanjungpinang dan Bintan, hanya pemerintah Kota Tanjungpinang yang terlihat mendampingi Gubernur Kepri HM Sani dan Wakil Ketua KPK Zulkaranen.

Sidak lokasi tambang bauksit ilegal di Kota Tanjungpinang dituju dua lokasi, pertama lokasi di ujung landasan Bandara RHF Tanjungpinang, tepatnya tidak jauh dari simpang utama memasuki bandara. Rombongan mendapat penjelasan dari Wakil Walikota Tanjungpinang, Syahrul didampingi Dinas Pertambangan Zulhidayat.

Menurut Zulhidayat menjelaskan lokasi ini ditinggal penambang ilegal. Mereka tidak memiliki izin kuasa tambang, tetapi menambang dengan alasan sub kontraktor.‎

" Satu diantara lokasi tambang ilegal di Tanjungpinang, inilah lokasinya. Pengusahanya orang parpol juga," ujar seorang PNS yang mendampingi rombongan, Kamis (6/3).


Kunjungan Tim KPK ditengah matahari diatas kepala ini, tidak mengurangi ‎semangat Gubernur Kepri dan walikota.  Pertanyaan Wakil Ketua KPK Zulkaranen saling bergantian dijawab.

" Rencananya lahan ini untuk perumahan dan peruntukan lainnya,"papar Sani ke Zulkarnaen.

Kurang dari 30 menit mendapat penjelasan dari pihak Pemko Tanjungpinang‎, rombongan menuju lokasi Desa Batu Sembilan perbatasan kota Tanjungpinang dan Bintan.

Penjelasan sama juga diungkap pihak Pemko dan Gubernur. Dilokasi ini, tim KPK terheran-heran melihat bekas tambang yang ditinggal pergi, dengan luas kerusakan sangat besar.

" Itu lokasi siapa yang diujung bukit sana, udah gundul ya. Oh ya, tambang Pengusaha Acok dimana," tanya Seorang rombongan KPK ke wartawan.

"Diujung sana lagi bang," ujar Seorang wartawan lokal.

Tentu pertanyaan seorang rombongan KPK dengan mengungkap nama pengusaha AC, menjadi pertanyaan menarik didengar. Jauh-jauh KPK ke Pulau Bintan, mengungkap satu nama yaitu AC alias Acok. Ada apa dengan nama pengusaha ini, yang tidak asing bagi media di Tanjungpinang.

Sekitar 30 menit di lokasi Tambang Desa Batu Sembilan ini, rombongan mengunjungi lokasi Tambang di Kawasan Galang Batang Bintan.

Menelusuri kawasan hutan bekas terbarkar, dan tambang pasir ilegal di Galang Batang, rombongan sempat tersesat hampir 5 kilo, menuju Kawal Bintan.

Setelah berbalek arah, rombongan menuju lokasi yang dituju, yaitu kawasan 1000 hektar Tambang milik PT Bintan Alumina Indonesia.

Turun dari mobil masing-masing, rombongan disambut pihak pengusaha tambang saja. Tidak terlihat Bupati Bintan atau anggota DPRD Bintan.

" Bapak lagi rapat dari pagi sampai saat ini, membahas anggaran,"ujar Supriono Kadistamben Kabupaten Bintan ke Tribun.

Dilokasi ini, Zulkaranen berulang kali bertanya berapa luas area tambang dan peruntukannya bagaimana. Kenapa tidak dibuat smelter dulu, baru menambang.

" Saat ini melakukan penimbunan lahan dan pembuatan dermaga sandar kapal," jawab perwakilan perusahaan.

Luas juga ya lokasi tambangnya, dan dimiliki pihak swasta, celoteh seorang rombongan KPK lainnya.

Kurang dari 1 jam, rombongan kembali ke Kota Tanjungpinang. Usai penjelasan, pihak perusahaan tersenyum dan bertanya-tanya yang mana saja rombongan KPK nya.

" Wartawannya ramai sekali, sampai pakai dua bus, orang KPK nya ngak ketahuan yang mana," papar pihak perusahaan Bintan Alumina bertanya-tanya.

Menurut protokoler Pemprov Kepri, rombongan KPK setelah berkunjung ke lokasi tambang, akan wawancara ke RRI Tanjungpinang. Jumat pagi ada acara di UMRAH Dompak. (dedy suwadha)

0 komentar:

Posting Komentar

Kamis, 06 Maret 2014

Sidak.. Tim KPK Tanya Dimana Tambang Acok ke Wartawan


Jauh-jauh rombongan KPK datang ke sejumlah lokasi tambang di Tanjungpinang dan Bintan, hanya pemerintah Kota Tanjungpinang yang terlihat mendampingi Gubernur Kepri HM Sani dan Wakil Ketua KPK Zulkaranen.

Sidak lokasi tambang bauksit ilegal di Kota Tanjungpinang dituju dua lokasi, pertama lokasi di ujung landasan Bandara RHF Tanjungpinang, tepatnya tidak jauh dari simpang utama memasuki bandara. Rombongan mendapat penjelasan dari Wakil Walikota Tanjungpinang, Syahrul didampingi Dinas Pertambangan Zulhidayat.

Menurut Zulhidayat menjelaskan lokasi ini ditinggal penambang ilegal. Mereka tidak memiliki izin kuasa tambang, tetapi menambang dengan alasan sub kontraktor.‎

" Satu diantara lokasi tambang ilegal di Tanjungpinang, inilah lokasinya. Pengusahanya orang parpol juga," ujar seorang PNS yang mendampingi rombongan, Kamis (6/3).


Kunjungan Tim KPK ditengah matahari diatas kepala ini, tidak mengurangi ‎semangat Gubernur Kepri dan walikota.  Pertanyaan Wakil Ketua KPK Zulkaranen saling bergantian dijawab.

" Rencananya lahan ini untuk perumahan dan peruntukan lainnya,"papar Sani ke Zulkarnaen.

Kurang dari 30 menit mendapat penjelasan dari pihak Pemko Tanjungpinang‎, rombongan menuju lokasi Desa Batu Sembilan perbatasan kota Tanjungpinang dan Bintan.

Penjelasan sama juga diungkap pihak Pemko dan Gubernur. Dilokasi ini, tim KPK terheran-heran melihat bekas tambang yang ditinggal pergi, dengan luas kerusakan sangat besar.

" Itu lokasi siapa yang diujung bukit sana, udah gundul ya. Oh ya, tambang Pengusaha Acok dimana," tanya Seorang rombongan KPK ke wartawan.

"Diujung sana lagi bang," ujar Seorang wartawan lokal.

Tentu pertanyaan seorang rombongan KPK dengan mengungkap nama pengusaha AC, menjadi pertanyaan menarik didengar. Jauh-jauh KPK ke Pulau Bintan, mengungkap satu nama yaitu AC alias Acok. Ada apa dengan nama pengusaha ini, yang tidak asing bagi media di Tanjungpinang.

Sekitar 30 menit di lokasi Tambang Desa Batu Sembilan ini, rombongan mengunjungi lokasi Tambang di Kawasan Galang Batang Bintan.

Menelusuri kawasan hutan bekas terbarkar, dan tambang pasir ilegal di Galang Batang, rombongan sempat tersesat hampir 5 kilo, menuju Kawal Bintan.

Setelah berbalek arah, rombongan menuju lokasi yang dituju, yaitu kawasan 1000 hektar Tambang milik PT Bintan Alumina Indonesia.

Turun dari mobil masing-masing, rombongan disambut pihak pengusaha tambang saja. Tidak terlihat Bupati Bintan atau anggota DPRD Bintan.

" Bapak lagi rapat dari pagi sampai saat ini, membahas anggaran,"ujar Supriono Kadistamben Kabupaten Bintan ke Tribun.

Dilokasi ini, Zulkaranen berulang kali bertanya berapa luas area tambang dan peruntukannya bagaimana. Kenapa tidak dibuat smelter dulu, baru menambang.

" Saat ini melakukan penimbunan lahan dan pembuatan dermaga sandar kapal," jawab perwakilan perusahaan.

Luas juga ya lokasi tambangnya, dan dimiliki pihak swasta, celoteh seorang rombongan KPK lainnya.

Kurang dari 1 jam, rombongan kembali ke Kota Tanjungpinang. Usai penjelasan, pihak perusahaan tersenyum dan bertanya-tanya yang mana saja rombongan KPK nya.

" Wartawannya ramai sekali, sampai pakai dua bus, orang KPK nya ngak ketahuan yang mana," papar pihak perusahaan Bintan Alumina bertanya-tanya.

Menurut protokoler Pemprov Kepri, rombongan KPK setelah berkunjung ke lokasi tambang, akan wawancara ke RRI Tanjungpinang. Jumat pagi ada acara di UMRAH Dompak. (dedy suwadha)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

 

Blogger news

Blogroll

About

Copyright © Modus News Design by BTDesigner | Blogger Theme by BTDesigner | Powered by Blogger