Dedy Tribun . Diberdayakan oleh Blogger.

Senin, 10 Februari 2014

Hanya di HPN Bengkulu SBY "Ditawari" Jadi Pimred di Media


BENGKULU- Peringatan Hari Pers Nasional yang digelar setiap tahun dan dihadiri Presiden Republik Indonesia‎, memberi dampak positif bagi tuan rumah.  Begitu juga dengan penyelenggaraan Hari Pers Nasional (HPN) ke 68 di Bengkulu, dimana hampir 98 persen tamu dan peserta adalah pertama kali ke Bengkulu.

Hal ini diungkap Presiden RI Susilo Bambang Yudhoyono‎, dalam pidato Dihadapan ratusan wartawan dan tamu negara, dipuncak HPN di Benteng Marlborough Bengkulu.

" Saya Ingin Bengkulu bisa bangkit dan bisa berkembang seperti daerah lain di Sumatera. Penyelenggaraan HPN ‎ini, kita akan mengembangkan jalur lintas barat, terutama akses langsung dari Lampung ke Bengkulu. Kita juga mendapat laporan pengeboran minyak lepas pantai juga mulai dikerjakan,"ujar Susilo Bambang Yudhoyono, dalam pidato hampir satu jam, Minggu (9/2) di Bengkulu.

Diawal pidatonya, ‎SBY menyampaikan kalau ini pidato perpisahannya Dihadapan insan pers seluruh Indonesia.

 " Ini pidato perpisahan (farewell speech) di hadapan insan pers seluruh Indonesia.  Pada Oktober 2014 nanti sudah ada presiden baru yang akan menggantikan posisinya,"ujar SBY.

Dingatkan Presiden, kemerdekaan pers di Indonesia sudah terlaksana. Karenanya, setiap insan pers harus menjaga dan mempergunakan kebebasan yang ada sebaik-baiknya. 
"Kebebasan pers harus dijaga sebaik mungkin dan digunakan untuk kepentingan bersama, sehingga dapat mengawal kinerja pemerintah dan demokrasi," ungkapnya. 

Karenanya Presiden menitipkan amat kepada sejumlah pemilik media massa yang punya keinginan terjun di dunia politik, agar menggunakan medianya dengan baik sebagaimana fungsi media itu sendiri. 

"Kedaulatan tertinggi di tangan rakyat, bukan ditangan pemiliki modal, bukan di tangan media atau penegak hukum," katanya. 
"Karena rakyat tidak bisa dibeli karena mereka punya nurani," ucapnya.

Sementara itu, sebelum pidato SBY, ‎ ‎Ketua Umum DPP Persatuan Wartawan Indonesia (PWI), Margiono berpidato dan menyampaikan hal-hal menarik dan ceplas-ceplos di hadapan SBY.

Berkaitan tahun Politik, dan tahun ini SBY pensiun jadi Presiden, Margiono menyampaikan kalau sudah pensiun jangan khawatir.  

" Pak Presiden   tak perlu khawatir jika pensiun dari presiden. Pasalnya, bapak SBY sudah menjadi "Sahabat pers" yang sudah menjadi bagian dari dunia pers.  Ada dua posisi penting yang menanti jika pensiun nanti, pertama jadi Pimred di Media dan posisi menjadi Ketua Dewan Pers," kata Margiono, disambut senyum presiden dan gelak tawan peserta yang hadir.

Pinangan ini muncul, lanjut Margiono, karena ia menilai orang nomor satu di Indonesia ini sudah sangat pantas menjadi Pemimpin Redaksi (Pimred). Dimana SBY punya kemampuan menulis yang dibuktikan melalui hasil karyanya berupa karya tulis dan buku. 

Bahkan menurut Margiono, tulisan SBY lebih hebat dari tulisan wartawan. Sehingga kalau SBY jadi pemred koran dan media, maka kemungkinan besar akan terjadi kemajuan yang luar biasa.

 "Kami saja orang biasa, bisa buat media maju, apalagi kalau yang memimpin media adalah orang luar biasa," puji Margiono. 

Kedua, hubungan SBY dengan media sudah cukup baik. Sehingga SBY dinilai sangat layak bisa memimpin pers kedepan dengan duduk sebagai Ketua Dewan Pers. Apalagi beberapa waktu ke depan masa jabatan pak Bagir Manan juga akan berakhir. 

“Pak Bagir Manan juga siap menyerahkan jabatannya kepada SBY, kalau Pak Bagir sudah pensiun nanti,” ungkap Margiono penuh canda. 

Untuk itu, kata Margiono, insan pers berharap suatu ketika nanti akan ada satuy acara khusus untuk memberikan penghargaan kepada SBY. Dan sebagai bentuk timbal balik, di acara itu SBY diharapankan dapat memberikan orasi lebih mendalam tentang pers, demokrasi, dan pembangunan.

KW Batam Terkenal di Bengkulu

Pada Hari Pers Nasional di Bengkulu ini, ‎PWI Kepri hadir dengan 22 Anggota dan dewan kehormatan, mendampingi Gubernur Kepri diwakili Asisten III Gubernur Kepri Said Agil.

Sabagai tamu, sambutan tuan rumah sangat ramah, sekaligus menyentuh hati.  Sebagai provinsi termuda di Sumatera, Kepri telah mengalahkan kami. Bengkulu, bisa disebut daerah tertinggal dibandingkan daerah lain di Sumatera.

Tertinggal dari potensi investasi, serta letak yang tidak geografis perekonomian Asia.

" Ibarat ikan, Kepri itu lambung atau isinya, sedangkan Bengkulu, sirip atas ikan, yang penuh duri. ‎Arti sebenarnya, kami daerah yang kurang menarik dan cenderung terlupakan. Harapan dulu bisa maju dengan lintas barat, kini tak kunjung selesai, dan di HPN ini pemerintah pusat mulai ‎memperhatikan, dimana akses jalan dari Lampung ke Bengkulu mulai di kembangkan," Harnyoto, Kadis Sosial Provinsi Bengkulu, dalam welcome diner di Hotel Wedika, Sabtu (8/2) malam.

Dijelaskan Harnyoto, masalah investasi juga pengaruh pada kondisi Bengkulu yang disebatu daerah rawan gempa. " Daerah kami daerah pertemuan dua lempeng dunia, ini yang menyebabkan gempa. Kami sadar, dan itu juga yang membuat kami tidak berdaya,"papar Harnyoto lagi.

Terkait Provinsi Kepri, masyarakat Bengkulu sangat mengenal kota Batam. Apalagi, kini telah ada penerbangan Wing Air setiap hari ke Bengkulu.

" Masyarakat kami sangat mengenal Batam, dan produk-produk KW nya. Mulai jam KW, HP KW, tas KW dan elektronik lainnya, kami masyarakat sangat menyukai, dan bicara Batam, terkenal produk KWnya," ungkap ‎ Harnyoto. 

Ketua PWI Kepri, Ramon Damora dalam sambutannya di acara wellcome dinner mengatakan, bahwa kedatangan rombongan media dan Pemprov Kepri adalah semata-mata untuk menghadiri HPN sekaligus menjalin silaturahmi dengan Pemerintah Bengkulu. 

"Tujuan kami sangat jelas, mohon kiranya kami dibimbing," ungkap Ramon. 

Senada dengan Ramon, Asisten Daerah Said Aqil mengatakan bahwa Kepri sangat berterima kasih dengan berbagai sambutan dari sekenap panitia, terutama Dinas Sosial yang diberikan tugas mendampingi rombongan Kepri. 

Dalam suasana santai, Said memuji keramah tamahan masyarakat Bengkulu selaku panitia, dan ia sangat berharap hubungan silaturahmi itu dapat terjalin di lain waktu. 

Selain peringatan HPN, lanjut Said, satu misi penting Kepri adalah membawa pulang HPN 2015 mendatang ke Provinsi Kepri. 

Karenanya, kedatangannya juga tidak hanya sekedar peserta HPN, tetapi bagaimana belajar dari tuan rumah Bengkulu menjadi pelaksanaan yang baik, sehingga bisa diterapkan di HPN 2015 mendatang. ‎(ded)

0 komentar:

Posting Komentar

Senin, 10 Februari 2014

Hanya di HPN Bengkulu SBY "Ditawari" Jadi Pimred di Media


BENGKULU- Peringatan Hari Pers Nasional yang digelar setiap tahun dan dihadiri Presiden Republik Indonesia‎, memberi dampak positif bagi tuan rumah.  Begitu juga dengan penyelenggaraan Hari Pers Nasional (HPN) ke 68 di Bengkulu, dimana hampir 98 persen tamu dan peserta adalah pertama kali ke Bengkulu.

Hal ini diungkap Presiden RI Susilo Bambang Yudhoyono‎, dalam pidato Dihadapan ratusan wartawan dan tamu negara, dipuncak HPN di Benteng Marlborough Bengkulu.

" Saya Ingin Bengkulu bisa bangkit dan bisa berkembang seperti daerah lain di Sumatera. Penyelenggaraan HPN ‎ini, kita akan mengembangkan jalur lintas barat, terutama akses langsung dari Lampung ke Bengkulu. Kita juga mendapat laporan pengeboran minyak lepas pantai juga mulai dikerjakan,"ujar Susilo Bambang Yudhoyono, dalam pidato hampir satu jam, Minggu (9/2) di Bengkulu.

Diawal pidatonya, ‎SBY menyampaikan kalau ini pidato perpisahannya Dihadapan insan pers seluruh Indonesia.

 " Ini pidato perpisahan (farewell speech) di hadapan insan pers seluruh Indonesia.  Pada Oktober 2014 nanti sudah ada presiden baru yang akan menggantikan posisinya,"ujar SBY.

Dingatkan Presiden, kemerdekaan pers di Indonesia sudah terlaksana. Karenanya, setiap insan pers harus menjaga dan mempergunakan kebebasan yang ada sebaik-baiknya. 
"Kebebasan pers harus dijaga sebaik mungkin dan digunakan untuk kepentingan bersama, sehingga dapat mengawal kinerja pemerintah dan demokrasi," ungkapnya. 

Karenanya Presiden menitipkan amat kepada sejumlah pemilik media massa yang punya keinginan terjun di dunia politik, agar menggunakan medianya dengan baik sebagaimana fungsi media itu sendiri. 

"Kedaulatan tertinggi di tangan rakyat, bukan ditangan pemiliki modal, bukan di tangan media atau penegak hukum," katanya. 
"Karena rakyat tidak bisa dibeli karena mereka punya nurani," ucapnya.

Sementara itu, sebelum pidato SBY, ‎ ‎Ketua Umum DPP Persatuan Wartawan Indonesia (PWI), Margiono berpidato dan menyampaikan hal-hal menarik dan ceplas-ceplos di hadapan SBY.

Berkaitan tahun Politik, dan tahun ini SBY pensiun jadi Presiden, Margiono menyampaikan kalau sudah pensiun jangan khawatir.  

" Pak Presiden   tak perlu khawatir jika pensiun dari presiden. Pasalnya, bapak SBY sudah menjadi "Sahabat pers" yang sudah menjadi bagian dari dunia pers.  Ada dua posisi penting yang menanti jika pensiun nanti, pertama jadi Pimred di Media dan posisi menjadi Ketua Dewan Pers," kata Margiono, disambut senyum presiden dan gelak tawan peserta yang hadir.

Pinangan ini muncul, lanjut Margiono, karena ia menilai orang nomor satu di Indonesia ini sudah sangat pantas menjadi Pemimpin Redaksi (Pimred). Dimana SBY punya kemampuan menulis yang dibuktikan melalui hasil karyanya berupa karya tulis dan buku. 

Bahkan menurut Margiono, tulisan SBY lebih hebat dari tulisan wartawan. Sehingga kalau SBY jadi pemred koran dan media, maka kemungkinan besar akan terjadi kemajuan yang luar biasa.

 "Kami saja orang biasa, bisa buat media maju, apalagi kalau yang memimpin media adalah orang luar biasa," puji Margiono. 

Kedua, hubungan SBY dengan media sudah cukup baik. Sehingga SBY dinilai sangat layak bisa memimpin pers kedepan dengan duduk sebagai Ketua Dewan Pers. Apalagi beberapa waktu ke depan masa jabatan pak Bagir Manan juga akan berakhir. 

“Pak Bagir Manan juga siap menyerahkan jabatannya kepada SBY, kalau Pak Bagir sudah pensiun nanti,” ungkap Margiono penuh canda. 

Untuk itu, kata Margiono, insan pers berharap suatu ketika nanti akan ada satuy acara khusus untuk memberikan penghargaan kepada SBY. Dan sebagai bentuk timbal balik, di acara itu SBY diharapankan dapat memberikan orasi lebih mendalam tentang pers, demokrasi, dan pembangunan.

KW Batam Terkenal di Bengkulu

Pada Hari Pers Nasional di Bengkulu ini, ‎PWI Kepri hadir dengan 22 Anggota dan dewan kehormatan, mendampingi Gubernur Kepri diwakili Asisten III Gubernur Kepri Said Agil.

Sabagai tamu, sambutan tuan rumah sangat ramah, sekaligus menyentuh hati.  Sebagai provinsi termuda di Sumatera, Kepri telah mengalahkan kami. Bengkulu, bisa disebut daerah tertinggal dibandingkan daerah lain di Sumatera.

Tertinggal dari potensi investasi, serta letak yang tidak geografis perekonomian Asia.

" Ibarat ikan, Kepri itu lambung atau isinya, sedangkan Bengkulu, sirip atas ikan, yang penuh duri. ‎Arti sebenarnya, kami daerah yang kurang menarik dan cenderung terlupakan. Harapan dulu bisa maju dengan lintas barat, kini tak kunjung selesai, dan di HPN ini pemerintah pusat mulai ‎memperhatikan, dimana akses jalan dari Lampung ke Bengkulu mulai di kembangkan," Harnyoto, Kadis Sosial Provinsi Bengkulu, dalam welcome diner di Hotel Wedika, Sabtu (8/2) malam.

Dijelaskan Harnyoto, masalah investasi juga pengaruh pada kondisi Bengkulu yang disebatu daerah rawan gempa. " Daerah kami daerah pertemuan dua lempeng dunia, ini yang menyebabkan gempa. Kami sadar, dan itu juga yang membuat kami tidak berdaya,"papar Harnyoto lagi.

Terkait Provinsi Kepri, masyarakat Bengkulu sangat mengenal kota Batam. Apalagi, kini telah ada penerbangan Wing Air setiap hari ke Bengkulu.

" Masyarakat kami sangat mengenal Batam, dan produk-produk KW nya. Mulai jam KW, HP KW, tas KW dan elektronik lainnya, kami masyarakat sangat menyukai, dan bicara Batam, terkenal produk KWnya," ungkap ‎ Harnyoto. 

Ketua PWI Kepri, Ramon Damora dalam sambutannya di acara wellcome dinner mengatakan, bahwa kedatangan rombongan media dan Pemprov Kepri adalah semata-mata untuk menghadiri HPN sekaligus menjalin silaturahmi dengan Pemerintah Bengkulu. 

"Tujuan kami sangat jelas, mohon kiranya kami dibimbing," ungkap Ramon. 

Senada dengan Ramon, Asisten Daerah Said Aqil mengatakan bahwa Kepri sangat berterima kasih dengan berbagai sambutan dari sekenap panitia, terutama Dinas Sosial yang diberikan tugas mendampingi rombongan Kepri. 

Dalam suasana santai, Said memuji keramah tamahan masyarakat Bengkulu selaku panitia, dan ia sangat berharap hubungan silaturahmi itu dapat terjalin di lain waktu. 

Selain peringatan HPN, lanjut Said, satu misi penting Kepri adalah membawa pulang HPN 2015 mendatang ke Provinsi Kepri. 

Karenanya, kedatangannya juga tidak hanya sekedar peserta HPN, tetapi bagaimana belajar dari tuan rumah Bengkulu menjadi pelaksanaan yang baik, sehingga bisa diterapkan di HPN 2015 mendatang. ‎(ded)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

 

Blogger news

Blogroll

About

Copyright © Modus News Design by BTDesigner | Blogger Theme by BTDesigner | Powered by Blogger